Kampung Wisata Sawah Pematang Johar Jadi Ikon Baru dan Tambah Kas Desa
Kampung wisata desa Pematang Johar (IDN Times/Yurika Febrianti)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Kampung wisata sawah menjadi ikon baru Desa Pematang Johar Kabupaten Deli Serdang. Kampung wisata ini pun diresmikan Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah, Staf khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga, Direktur keuangan Umum mewakili Dirut PT KIM beserta pejabat Forkopimda lainnya, Senin (3/2).
Kampung wisata ini dibangun dengan penuh perjuangan dari dana desa dan bantuan CSR dari PT KIM.
1. Dibangun dengan dana Desa dan CSR PT KIM
Peresmian kampung wisata desa Pematang Johar (IDN Times/Yurika Febrianti)Kepala Desa Pematang Johar Sudarman dalam sambutannya mengatakan terbangun kampung wisata sawah atas dana desa tahun 2018. Awalnya pihaknya mencoba menyurati perguruan tinggi di Sumatera Utara serta dana CSR PT KIM.
"Wisata sawah ini dibangun dengan dana desa tahun 2018, dengan segala keterbatasan saya kemudian mencoba bersurat kepada beberapa perguruan tinggi yang ada di Sumatera Utara dan disahuti oleh beberapa perguruan tinggi seperti USU kemudian Universitas Medan Area dan STOK Bina Guna. Kami berdampingan dengan PT KIM maka kami juga menyurati agar membantu pembangunan secara perlahan bertahap dan hampir jadi. Di ujung napas yang terakhir, belum selesai tapi dananya sudah habis. Syukurnya PT KIM hadir bersama kita dan dibantu dengan CSR," katanya.
2. Mampu meningkatkan pendapatan desa hingga Rp200 juta per bulan
Kampung Wisata Sawah Desa Pematang Johar (IDN Times/Yurika Febrianti)Lahan seluas 1.750 hektare sawah itu dikelola menjadi Ikon wisata baru Desa Pematang Johar mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dengan pendapatan pengunjung wisatawan.
"Mulai 22 Desember 2019 sampai hari ada sekitar 47 ribu orang yang hadir di wisata sawah, artinya kalau kami buat tiket Rp5 ribu ada pendapatan BUMDes di Desa Pematang Johar ini Rp200 juta lebih satu bulan, setahun Rp2 milyar lebih," ucap Sudarman.
Baca Juga: Berburu Pemandangan Indah di Kampung Wisata Sawah Desa Pematang Johar
3. Kementerian BUMN akan terus kawal wisata sawah
Peresmian kampung wisata desa Pematang Johar (IDN Times/Yurika Febrianti)Hal itu Sudarman mendapat banyak apresiasi atas kinerjanya meningkatkan perekonomian masyarakat yang dilakukan bersama jajaran.
Staff khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga mengatakan akan mengawal kerjasama BUMN dengan BUMDes serta binaan PT KIM tersebut.
"Ini sesuatu yang baru dikembangkan oleh pemerintah Desa, inilah kerjasama antara BUMN dengan BUMDes. Saya berharap ini awal dari kerjasama yang lain kita akan support juga kalau nanti ada yang baru ada hal yang baik lagi kita akan support, Kementerian BUMN komite untuk itu karna target kami adalah bagaimana mengembangkan BUMDes di desa-desa yang ada di seluruh Indonesia. Membuatnya sangat mudah, yang susah itu memelihara dan mengembangkan. Makanya dia harus ke sistem ekonominya. Kalau menghasilkan maka ini akan terus menerus berkelanjutan. Tapi kalau tidak ada bisnis nya ini bisa mati. Dan kita dari BUMN akan kawal desa binaannya dari KIM," katanya.
4. Akan dibangun berkelas Internasional
Peresmian kampung wisata desa Pematang Johar (IDN Times/Yurika Febrianti)Selain itu, Kepala Desa Pematang Johar berharap wisata sawah tersebut mampu berkelas di Internasional tidak hanya di level kabupaten dengan berinovasi.
"Kita akan bangun wisata sawah selama 3 tahun ke depan kita punya konsep dan komitmen dengan PT KIM, dan ini bukan hanya wisata yang berkelas kabupaten provinsi bahkan internasional, mudah-mudahan bisa kami wujudkan dan semuanya akan kita bangun untuk kesejahteraan masyarakat Desa Pematang Johar," harap Sudarman.
5. Banyak hal kebaikan yang terjadi di Desa Pematang Johar
Sementara itu Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah menyampaikan akan ada banyak hal kebaikan dalam inovasi Desa Pematang Johar.
"Kalau lah ini terjadi di banyak desa-desa seperti ini, banyak hal kebaikan bukan hanya ekonomi desa tapi ini untuk generasi-generasi muda kita. Anak-anak kita banyak mainnya gadget banyak mainnya ke mall yang akhirnya sampai dia tidak tau bagaimana daerah-daerah kita. Mudah mudahan kegiatan hari ini mampu membangun semangat kita bahwa kita bisa mengelola potensi daerah kita," paparnya.
Baca Juga: 5 Pesona Desa Karamatwangi di Garut, Wisata Seru ala Swiss Van Java