Tak Hanya Kopi Mandailing dan Lintong, Kini Sumut Punya Kopi Sipirok

Sudah memiliki pengakuan indikasi geografis

Tapanuli Selatan, IDN Times - Indonesia dikenal memiliki kopi dengan kualitas dan cita rasa yang khas.

Di Sumatera Utara, kopi yang citarasanya sudah mendunia di antaranya adalah kopi Sidikalang, Mandailing, dan Lintong.

Kini Sumut punya kopi baru yang siap mendunia yaitu Kopi Sipirok. Merupakan kopi arabika asli dari Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.

Kopi ini baru mendapatkan hak paten dan pengakuan indikasi geografis (IG).

1. Sudah memiliki hak paten

Tak Hanya Kopi Mandailing dan Lintong, Kini Sumut Punya Kopi SipirokIstimewa/PT NSHE

Nah, menurut ceritanya, kopi Mandailing itu sebenarnya hanya merek untuk mengangkat citra kopi asal Tapanuli di zaman Belanda.

Padahal kopi Mandailing itu berasal dari Sipirok. Sehingga banyak orang yang lebih mengenal Kopi Mandailing dibanding kopi Sipirok.

Untuk itu lah perlu adanya upaya untuk mempromosikan Kopi arabika yang satu ini.

Sehingga PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) memfasilitasi hak paten untuk Kopi Sipirok ini. Pasalnya kebun kopi Sipirok berada di wilayah kerja PT NSHE.

PT NSHE ini merupakan perusahaan yang sedang mengerjakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru, Tapanuli Selatan, yang juga memiliki komitmen untuk meningkatkan perekonomian warga di Batangtoru.

Kerjasama ini dilakukan dengan LSM Ovata yang merupakan LSM Lingkungan peduli kopi asal Sipirok, dalam hal pengakuan indikasi geografis (IG) Kopi Arabika Sipirok. Penilaian ini berhubungan dengan kualitas kopi tersebut.

2. Nilai kopi di atas 80 persen

Tak Hanya Kopi Mandailing dan Lintong, Kini Sumut Punya Kopi SipirokInstagram/@hobikopi_id

Dalam pengujiannya di tahun 2018 ini, hasil rata-ratanya 84 persen. Naik 2 persen dari hasil pengujian pertama.

Nilai kopi di atas 80 persen bisa dikategorikan sebagai kopi dengan kualitas bagus dan bisa mendapatkan indeks geografi.

“Artinya, kelas dari Kopi Sipirok ini sudah bagus dan dapat dikategorikan sebagai special tea karena nilainya di atas 80 persen,” kata Agus Djoko Ismanto sebagai perwakilan dari PT NSHE beberapa waktu lalu.

3. Kopi luwak sipirok disebut sebagai The World’s Finest Unwashed Arabica

Tak Hanya Kopi Mandailing dan Lintong, Kini Sumut Punya Kopi SipirokIstimewa/PT NSHE

Perlu diketahui, dari segi rasa, kopi khas Sumatera Utara ini memiliki rasa yang begitu kuat dan kandungannya jauh dari asam.

Bahkan jenis kopi luwak Sipirok disebut-sebut sebagai The World’s Finest Unwashed Arabica, loh. Wajar saja jika kopi Sipirok ini sudah menembus pasar internasional.

Topografi Tapanuli Selatan yang berbukit dan berada di dataran tinggi memang menjadi tanah yang cocok untuk pertanian kopi jenis Arabika.

Seperti yang diketahui bahwa jenis kopi Arabika memang tumbuh di daerah yang dingin. Faktor tanah dan iklim ini sangat mempengaruhi cita rasa kopi Sipirok.

Dalam satu seduhan kopi Sipirok ini, kamu akan merasakan rasa lemon, gula merah, serta aroma cocoa yang tercampur menjadi satu.

Tentu dengan adanya kerjasama ini, maka diharapkan bisa mendorong pengembangan usaha kecil menengah (UKM) sehingga terwujudlah peningkatan ekonomi masyarakat sekitar Batangtoru. Manfaat inilah yang coba diberikan oleh PT NSHE seiring dengan kehadiran mereka di tengah masyarakat Tapanuli Selatan.

Tidak hanya masyarakat di daerah Sipirok saja, tetapi PT NSHE juga ingin memberikan manfaat positif bagi masyarakat di daerah lainnya untuk mengembangkan potensi yang ada.

”Kami juga membuka peluang kepada daerah lain untuk memeberdayakan masyarkatnya. Sehingga kehadiran perusahaan benar-benar dapat dirasakan dampak positifnya,” pungkas Agus.

Baca Juga: Hore! Sumut Bakal Punya PLTA Baru di Batangtoru

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya