TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Warga Terima Ganti Untung, Pembangunan Zona Otorita Toba Digenjot Lagi

Pembangunan pariwisata dukung UGG

Dirut BPODT Arie Prasetyo menyerahkan santunan kepada masyarakat terdampak pembangunan lahan zona otorita. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Toba, IDN Times - Badan Pelaksana Otorita Danau Toba melakukan menyerahkan kerohiman atau biaya ganti untung kepada 204 orang yang selama ini mengelola di Lahan Zona Otorita Danau Toba atau Toba Caldera Resort (TCR). Penyerahan kerohiman dilakukan di Kantor Bupati Toba, Sumatra Utara, Jumat (10/7/2020).

Dengan pembayaran kerohiman itu, pembangunan di zona otorita pun berlanjut. Saat ini, BPODT sudah memegang sertifikat lahan seluas 279 hektare dari total 386,72 yang diserahkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Sejauh ini semua sudah sesuai aturan. Lahan ini adalah milik negara. Kita hanya diberikan Hak Pengelolaan Lahan (HPL),” ujar Direktur Utama BPODT Arie Prasetyo.

1. Pembayaran kerohiman kepada warga terdampak pembangunan disesuaikan dengan jumlah tanaman yang dikelola

Dirut BPODT Arie Prasetyo. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Masing masing warga pun menerima ganti untung dengan jumlah yang berbeda. Disesuaikan dengan jumlah tanaman yang selama ini dikelola mereka.

Jauh sebelumnya, pemerintah lewat Tim Terpadu Penanggulangan Dampak Sosial Kemasyarakatan sudah melakukan telaah di lapangan. Tim penilai atau appraisal dari konsultan penilai publik yang menghitung dan menentukan berapa jumlah yang diterima masyarakat.

“Lahan ini berstatus hutan milik negara yang ditanami tanaman budidaya, seperti kopi dan lainnya. Jadi filosofi uang santunan ini adalah bukan ganti rugi lahan.Tetapi iktikad baik pemerintah supaya perekonomian masyarakat tetap baik. Sudah dihitung nilainya secara wajar, dilakukan secara independen. Jadi kami juga tidak terlibat dalam penilaian itu. BPODT menyiapkan anggaran untuk pembayaran itu. Jadi semua akuntabilitas nya sudah dilakukan dan ada Perpresnya di perpres 62 tahun 2018,” ujar Arie.

Baca Juga: Selain Danau Toba, Ini 10 Danau Terbesar di Indonesia

2. Ganti rugi tanaman memakan anggaran Rp26,1 miliar

Bupati Toba Darwin Siagian dan Dirut BPODT Arie Prasetyo dalam acara penyerahan santunan kepada masyarakat terdampak pembangunan di lahan zona otorita Danau Toba, Jumat (10/7/2020). (IDN Times/Prayugo Utomo)o)

Arie juga menjelaskan jika total yang diberikan kepada 204 pengelola lahan mencapai Rp26,1 miliar. Setiap orang mendapatkan nominal berbeda. Disesuaikan dengan jumlah tanaman dari total 255 bidang lahan.

Pembayaran dana kerohiman kali ini merupakan tahap pertama untuk 279 hektare yang kini dikelola BPODT. Sisanya 107,72 hektare, akan dibayarkan pada tahap kedua. Prosesnya tetap sama seperti sebelumnya.

3. Pembangunan infrastruktur kembali digenjot

Panorama Pulau Samosir dilihat dari Toba dari The Kaldera Toba Nomadic Escape, Toba Samosir (IDN Times/Prayugo Utomo)

Pembangunan di zona otorita pun akan dilanjutkan dalam waktu dekat. Meskipun jadwalnya sedikit meleset karena pandemik COVID-19 dan lainnya.

“Tahun depan akan lebih masif lagi pembangunannya. Karena saat pandemik COVID-19 pemerintah juga melakukan penghematan anggaran,” ujarnya.

Nantinya, pemerintah akan membangun sejumlah fasilitas. Bangunan seperti hotel, rumah sakit dan alinnya akan bekerjasama dengan para investor.

4. Menteri Luhut ingin pembangunan Danau Toba dipercepat

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memberikan sambutan lewat teleconference saat penyerahan santunan masyarakat terdampak pembangunan di lahan zona otorita Danau Toba. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia  Luhut Binsar Panjaitan berharap pembangunan bisa dipercepat, sehingga dampaknya bisa dirasakan oleh masyarakat.

Luhut menambahkan pihaknya juga sudah berkordinasi dengan ‎Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio‎ untuk mengaktifkan kembali penerbangan dari Bandara Kualanamu ke Danau Toba melalui Bandara Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara.

Hal itu, untuk meningkatkan frekwensi wisatawan berkunjung ke Danau Toba setelah diterapkan new normal di Indonesia. Apalagi, selama pandemik COVID-19 dunia pariwisata di Danau Toba terpuruk.

"Saya sudah rapatkan dengan pak Tama (panggilan Wishnutama), pembukaan penerbangan dari Medan (Bandara Kualanamu) ke Danau Toba, biar lebih banyak lagi frekwensi. Tentu harus sesuai dengan protokol kesehatan," jelas Luhut.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata Paling Indah di Kawasan Danau Toba, ke Sini Yuk!

Berita Terkini Lainnya