TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Taruna yang Diduga Keroyok Mahasiswa UISU Ternyata Anak Pejabat Polisi

Ayahnya Kasat di Polres DS, sebut persoalan pacar diganggu

Korban penganiayaan terduga Taruna Akmil menunjukkan fotonya usai melapor ke Denpom I/5 Medan. (Istimewa)

Medan, IDN Times – Taruna Akademi Militer berinisial MZ yang diduga terlibat dalam pengeroyokan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatra Utara (UISU) di Kota Medan berinisial TSA ternyata anak pejabat Polri. Ayahnya berdinas di Kepolisian Resor Deliserdang Sumatra Utara.

Ayahnya bernama Zulkarnain. Polisi berpangkat komisaris itu menjabat sebagai Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Deliserdang.

Zulkarnain pun memberikan cerita soal duduk perkara dari versi mereka. Dia membantah MJ melakukan pemukulan. Kata Zulkarnain, yang melakukan pemukulan adalah J, adik dari MJ.

Baca Juga: Mahasiswa Kedokteran di Medan Dikeroyok, Pelaku Diduga Taruna Akmil

1. Awal mula kasus karena pacar MZ diduga diganggu korban

Ilustrasi (IDN Times/Mardya Shakti)

Zulkarnain pun bercerita duduk perkara kasus itu. Bermula saat MZ bersama pacarnya berinisial U bertemu di kawasan Kompleks Taman Setia Budi Indah (Tasbi) Kota Medan, Sabtu (18/2/2023). Sekitar pukul 22.30 WIB, MZ kemudian mengantar pacarnya pulang di kawasan Universitas Sumatra Utara (USU).

Saat bertemu MZ, U bercerita bahwa dia sering diganggu oleh TSA melalui obrolan daring. Saat itu, MZ juga menemui adiknya J yang tengah berkumpul dengan rekan-rekannya.

MZ bercerita kepada adiknya bahwa pacarnya diganggu korban. Mendengar itu, J langsung ingin menemui korban.

"Kedua anak saya ini kenal dengan korban karena teman SMP. Setelah mendengar ucapan J, mereka kemudian melanjutkan bakar-bakar. Selesai makan, anak saya bersama enam temannya berniat pergi ke luar untuk jalan-jalan. Mereka mengendarai tiga mobil," kata Zulkarnain kepada wartawan di Medan, Selasa (14/3/2023). 

2. MZ tetap mengatakan dirinya tidak memukuli korban

Ilustrasi aksi pengeroyokan (IDN Times/Sukma Shakti)

Saat itu mereka melintas di gerbang utama komplek elit itu, pada saat yang bersamaan, mobil korban juga melintas. Mereka kemudian menghentikan laju mobil korban. Kata Zulkarnain, J bersama temannya F dan A langsung turun dan mengetuk pintu mobil korban. Sedangkan MZ tetap berada di dalam mobil.

"Begitu ke luar, korban langsung dipukul sama anak saya J. Melihat kejadian itu MZ turun dan langsung menarik adiknya ke dalam mobil sambil mengatakan, udah kita pulang gak usah buat masalah. Kejadian itu tak sampai dua menit," kata Zulkarnain.

Setelah keributan itu, mereka pergi dari lokasi. Keesokan harinya, Zul kembali bertanya kepada MZ soal kejadian itu. MZ kekeuh mengaku tidak ikut melakukan pemukulan.

Kasus itu kemudian dilaporkan ke Polrestabes Medan dan Denpom I/5 Kota Medan. J dan dua rekannya sudah diperiksa.

Baca Juga: Viral Kapolsek Usir Anggota dari Rumah Dinas, Ini Reaksi Polda Sumut

Berita Terkini Lainnya