TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sumut Masih Kekurangan Tenaga Medis untuk Tangani Pasien Corona

Gubernur Edy Rahmayadi minta rumah sakit berkontribusi

Seorang pria memakai masker saat berjalan melewati grafiti di tengah meluasnya penularan virus corona (COVID-19) di Bangkok, Thailand, Rabu (26/3/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva)

Medan, IDN Times – Perlawanan terhadap persebaran COVID-19 terus dilakukan di Sumatera Utara. Data teranyar menunjukkan, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) mengalami penurunan sebanyak 2,8 persen.

Pun menurun, pemerintah terus mempersiapkan sejumlah persiapan. Salah satunya tenaga medis. Ternyata, sampai sekarang, Sumut masih kekurangan tenaga medis dari yang direncanakan. Baik dokter, perawat dan unit lainnya.

 “Kita masih kurang banyak ini. Saya butuh bantuan dari Anda semua,” kata Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dalam Rapat Koordinasi dengan Pimpinan Rumah Sakit se-Sumut di Aula Rumah Dinas Gubernur, Jumat (27/3).

Baca Juga: [BREAKING] Angka ODP Corona di Sumut Menurun 2,8 Persen 

1. Setiap rumah sakit harus berkontribusi

Seorang pria berjalan melewati poster yang menutup bagian gedung menjelang penguncian "lockdown" 21 hari sebagai langkah mencegah penularan virus corona (COVID-19), di Cape Town, Afrika Selatan, Kamis (26/3/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Hutchings)

Kata Edy, setiap RS diminta berpartisipasi secara maksimal untuk memastikan keterlibatan dalam penanganan COVID-19 melalui kontribusi SDM perawat dan dokter ke sejumlah rumah sakit rujukan utama yang saat ini tengah disiapkan.

"APD dan fasilitas kesehatan angsur-berangsur kita upayakan. Kita datangkan dan usahakan dari berbagai sumber. Tapi kita masih butuh banyak dokter dan perawat, khususnya untuk mengantisipasi nanti jika terjadi lonjakan eskalasi," kata Gubernur.

2. Tenaga medis yang berkontribusi akan diberikan insentif lebih

Seorang petugas dari Brimob Polda Sumut mengenakan pakaian pelindung diri sebelum kegiatan penyemprotan cairan disinfektan di beberapa ruas jalan Kota Medan, Selasa (24/3) (IDN Times/Prayugo Utomo)

Pemprov Sumut juga akan memberikan apresiasi kepada para tenaga medis yang terlibat. Para tenaga medis akan diberikan insentif.

"Karena kalau kita tak sigap menghadapi di awal ini, lebih kewalahan lagi nanti kalau semakin banyak yang terinfeksi," ujarnya.

Sebagai langkah menjamin ketersediaan SDM, Edy Rahmayadi mengatakan akan menyurati RS dan berkoordinasi dengan berbagai organisasi himpunan dokter untuk mengirimkan kontibusi berupa perawat dan dokter.

Saat itu, Edy juga menghimpun beberapa alat kesehatan dari berbagai RS yang hadir untuk mendukung kelengkapan RS GL Tobing sebagai lokasi evakuasi utama.

Ahli Hukum Kesehatan yang ditunjuk khusus untuk pencanganan COVID-19 dari Asosiasi Dosen Hukum Kesehatan Indonesia Beni Satria mengatakan, bahwa dalam istilah hukum, kondisi darurat seperti saat ini berlaku azas Salus Populi Suprema Lex Esto di mana keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi.

"Artinya keselamatan rakyat harus kita utama kan," jelasnya.

Baca Juga: [BREAKING] Antisipasi Corona, Sejumlah Jalan Utama Medan Akan Ditutup

Berita Terkini Lainnya