TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Serukan Lockdown, Rizal Ramli: Pemerintah Pelit kepada Rakyat

Itungan Rizal, jika lockdown cuma butuh Rp400 T

Mantan Menko Maritim Rizal Ramli (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Medan, IDN Times – Ekonom Rizal Ramli tampaknya begitu kesal dengan penanganan COVID-19 yang dilakukan pemerintah Indonesia. Sejak awal pandemik pada Maret 2020 lalu, belum ada perubahan signifikan. Bahkan kasusnya  malah meledak beberapa waktu lalu dan menjadi episentrum baru untuk dunia.

Bagi Rizal, penanganan COVID-19 tidak terarah. Bahkan terkesan hanya menghambur-hamburkan anggaran. Catatan Badan Pemerika Keuangan (BPK) hingga Desember 2020 lalu, total anggaran penanganan COVID-19 mencapai Rp 1.035,2 triliun. Namun bagi Rizal  hasilnya tidak signifikan.

1. Harusnya lakukan lockdown ketimbang menerbitkan kebijakan menggantung banyak istilah

Ilustrasi lockdown (IDN Times/Arief Rahmat)

Sejak awal pandemik, berbagai istilah sudah terbit dalam berbagai kebijakan pemerintah. Mulai dari PSBB hingga PPKM yang punya banyak versi. Ini sungguh membingungkan masyarakat. Masyarakat pun banyak yang memrotes kebijakan-kebijakan ini. Pembangkangan PPKM misalnya. Banyak yang berujung pada singgungan antara aparat dengan masyarakat. Banyak masyarakat yang terancam kelaparan karena kebijakan itu. Banyak juga yang tidak tersentuh bantuan pemerintah.

Bagi Rizal Ramli, harusnya pemerintah sudah melakukan lockdown. Itu juga diatur dalam Undang-undang Karantina Kesehatan yang disahkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2018 lalu. Jika lockdown dilakukan, kata Rizal, pemerintah tidak mengalami kebocoran anggaran.

“Meskipun kita sudah jor-joran, tidak ada dampaknya. Gubernur Anies  ingin tutup wilayahnya. Tapi pemerintah pusat ketakutan, kalau ini terjadi Anies bisa populer sekali,” ujar Rizal dalam diskusi PPKM level 4 dan multilevel: Solusi atau Masalah yang digelar Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI), Senin (26/7/2021).

2. Pemerintah tidak mau lockdown dan terkesan ingin lepas tanggung jawab kepada rakyat

Ilustrasi lockdown. (IDN Times/Arief Rahmat)

Rizal sejak lama sudahmendorong supaya pemerintah untuk melakukan lockdown agar pandemik mereda. Berkaca dari keberhasilan sejumlah negara yang sudah lebih dulu melaksanakannya.

“Solusinya cuma lockdown. Pemerintah tidak mau. Karena ada tanggungjawab, kalau lockdown dia harus memberi makan masyarakat yang tidak mampu. Dia tidak mau tanggungjawab. Kenapa pemerintah ini menyangkut rakyat pelit banget. Tapi kalau untuk kawan-kawannya itu tidak,” ungkapnya.

Baca Juga: WHO Sebut Sumut COVID-19 di Sumut Melonjak 238 Persen Sepekan Terakhir

Berita Terkini Lainnya