TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Peternak Murung, Pandemik COVID-19 Memukul Penjualan Hewan Kurban

H-5 Idul Adha baru terjual 20 persen

Ilustrasi ternak sapi. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times – Solahuddin Lubis tampak sibuk saat IDN Times datang ke kandang ternakmiliknya di kawasan Jalan Avros, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Jumat (16/7/2021). Dia terlihat sedang membersihkan kandang yang biasanya dipenuhi ternak menjelang Idu Adha dan Idul Fitri itu.

Kandangnya tampak lebih lengang. Tidak seperti sebelum pandemik COVID-19 melanda. Sambil menunggu pembeli datang, IDN Times berbincang dengan Solahuddin, juragan sapi yang juga terkena imbas pandemik COVID-19.

“Menurun drastis penjualan kita bang,”  ujar Solahuddin membuka obrolan.

Baca Juga: Keluar Air Mata, Hewan Kurban Menangis saat Disembelih? Ini 7 Faktanya

1. H-4 Idul Adha, sapi miliknya baru terjual 20 persen

Penjualan sapi kurban anjlok selama pandemik COVID-19. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Solahuddin merasakan betul dampak pandemik. Padahal biasanya, Iduladha atau pun Idulfitri Solahuddin bisa meraup untung besar. Kali ini dia tidak berharap banyak. Sapi miliknya hanya laku beberapa. Padahal, sudah H-4 Iduladha.

“Sangat sepi dari tahun sebelumnya. Ini baru 20 persen penjualan,” ujar Solahuddin.

Kata dia, penurunan sudah terjadi sejak Iduladha tahun lalu. Biasanya, memasuki H-5, lebih dari 50 persen dari seratusan sapi miliknya sudah terjual.

2. Harga sapi sudah diturunkan, namun tidak mampu mendongkrak penjualan

Penjualan sapi kurban anjlok selama pandemik COVID-19. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Di tempatnya, Solahuddin menjual berbagai jenis sapi. Mulai dari Sapi Limosin, Benggala hingga sapi biasa. Karena permintaan hewan kurban yang terus menurun, stok di kandangnya pun dikurangi.

“Biasa kami menyediakan di sini sampai 130 ekor. Tapi kalau sekarang hanya 70-an ekor,” ungkapnya.

Biasanya, Solahuddin juga menyediakan kambing. Namun, karena minimnya permintaan, tahun ini dia tidak menyediakannya.

Untuk menarik minat pembeli, dia juga menurunkan harga. Sapi Limosin yang biasa bisa dijual di harga Rp37 juta, kini dijual dengan harga Rp30 juta. Begitu juga dengan sapi biasa. Harga sebelum pandemik untuk sapi dengan berat Rp60 Kg, bisa dijual dengan harga Rp13 juta. Kini dia menjualnya dari kisaran harga Rp12-12,5 juta.

 “Sudah turun harga juga gak banyak penjualan,” imbuhnya.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Permintaan Hewan Kurban Binjai Turun 25 Persen

Berita Terkini Lainnya