TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perintangan Jurnalis di Medan, KontraS: Gagal Pahami Demokrasi

Wali Kota Bobby dituntut bijak dalam menyelesaikan masalah

Koordinator KontraS Sumut Amin Multazam Lubis. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Medan, IDN Times – Kecaman terhadap kasus dugaan pengusiran dan intimidasi tim pengamanan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution kepada dua jurnalis di balai terus bergulir. Dukungan terhadap gerakan protes awak media terhadap insiden itu pun berdatangan dari kelompok masyarakat sipil.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumatra Utara memberikan kritik pedas terhadap peristiwa pengusiran dan intimidasi yang terjadi pada, Rabu (14/5/2021). Koordinator KontraS Sumut Amin Multazam Lubis menilai insiden itu adalah preseden buruk bagi demokrasi di Kota Medan.

“Yang pasti penghalang-halangan kerja jurnalis, merupakan bentuk kegagalan dalam memahami demokrasi,” ujar Amin, Sabtu (17/4/2021).

Baca Juga: Buntut Intimidasi Paspampres, LBH Medan: Jurnalis Bukan Musuh

1. Sebagai wali kota, Bobby harus menjamin kerja-kerja jurnalis terpenuhi demi keterbukaan informasi publik

Ilustrasi Jurnalis. IDN TImes/Arief Rahmat

Koordinator KontraS Sumut Amin pun berpendapat, saat ini bukan narasi atau pun argumentasi pembelaan atas insiden pengusiran dan intimidasi yang harus dilakukan. Bobby harusnya bisa menjamin kejadian serupa tidak terjadi lagi.

“Sehingga kerja-kerja jurnalis bisa berjalan sebagaimana mestinya tanpa dibatas-batasi oleh tim pengamanan yang berlebihan. Saya kira itu yang ditunggu,” ujarnya.

2. Insiden pengusiran harus jadi bahan evaluasi Bobby

Jurnalis kembali menggelar unjuk rasa protes terhadap tindakan intimidasi diduga dilakukan Paspampres yang melarang dua awak media melakukan wawancara kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution. Aksi unjuk rasa dilakukan di depan kantor Wali Kota Medan, Jumat (16/4/2021). (Istimewa))

Protes yang masif atas insiden itu terus terjadi. Dalam beberapa hari terakhir, para jurnalis yang bersolidaritas tetap menggelar unjuk rasa protes.

Kata Amin, Bobby harusnya bisa memahami jika aksi protes ini bisa saja bukan hanya dipicu oleh kejadian pengusiran dua jurnalis beberapa hari yang lalu. Lebih jauh lagi, protes itu adalah akumulasi dari kejadian-kejadian sebelumnya.

“Dari testimoni beberapa rekan jurnalis mengatakan, terdapat batasan batasan yang menurut mereka merupakan tindakan norak dan berlebihan. Pastilah karena Iklim dan suasana yang demiikian itu mendorong masifnya aksi protes,” ujarnya.

Baca Juga: Paspampres Intimidasi Jurnalis, Menantu Jokowi Dituntut Minta Maaf

Berita Terkini Lainnya