Putra Polisi Aniaya Mahasiswa, Paman: Dibayar Rp1 T Pun Tak Mau Damai
Kasus penganiayaan terhadap mahasiswa UISU terus dilanjutkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Kasus pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh seorang Taruna Akademi Militer (Akmil) bersama sang adik terus memanas. Keluarga mahasiswa kedokteran berinisial TSA yang menjadi korban akan terus melanjutkan kasus itu.
Mereka ingin, MZE dan adiknya ZZ yang merupakan putra Kasat Narkoba Polres Deli Serdang, Zulkarna
dihukum. Dengan tegas, pihak keluarga korban akan terus melanjutkan kasus itu.
Baca Juga: Tak Dikasih Rp20 Ribu, Pria di Aceh Timur Tikam 4 Warga
1. Keluarga korban tolak perdamaian dengan uang
Paman TSA, Teuku Yose Mahmudin Akbar mengatakan, sampai saat ini pihaknya menolak perdamaian dengan uang. Memang, kasus itu sempat dimediasi. Namun pihak keluarga tersinggung karena diduga keluarga Taruna Akmil yang merupakan anak Kasat Narkoba Polresta Deliserdang itu membicarakan nominal.
"Nah, karena ini menyinggung perasaan kami. Kami tetap memutuskan untuk tidak berdamai. Dibayar Rp 1 triliun pun, kami tidak akan berdamai dan kami pastikan ini tidak akan berdamai," ucap Yose ditemui awak media, Jumat (17/3/2023) di Kota Medan.
Di awal kasus berjalan, keluarga TSA tidak menutup pintu perdamaian. Bahkan mereka mengajak keluarga taruna Akmil untuk duduk bersama membahas masalah itu.
“Tapi, mereka (keluarga Taruna Akmil) bicara nominal dulu baru duduk, itu menyakitkan hati kita seolah-olah pukulan itu bisa dinominalkan," sebut Yose.
Baca Juga: Prajurit TNI di Sumut Dibacok Usai Cekcok dengan Pencuri Sawit