Pemprov Sumut Belum Punya Mekanisme Deteksi WNA yang Terpapar COVID-19
Pemprov hanya andalkan laporan dari Konjen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan,IDN Times – Saban hari, angka COVID-19 masih mengalami peningkatan di Sumatra Utara. Virus itu juga menyasar Warga Negara Asing (WNA) yang ada di Sumut.
Kasus terbaru, seorang WNA asal Jepang dikabarkan meninggal karena terpapar COVID-19 pada 30 Mei 2021. WN Jepang itu meninggal di kediamannya Jalan Setia Budi, Medan. Sebelum meninggal, WN Jepang itu menjalani isolasi mandiri sejak 25 Mei 2021.
Jenazahnya dikebumikan di pemakaman khusus pasien COVID-19, Simalingkar. Kasus kematian WNA di Sumut diklaim menjadi yang pertama kali terjadi di provinsi itu. Bagaimana sebenarnya pemantauan terhadap para WNA ?
Baca Juga: Tragedi KMP Ihan Batak, Mobil Jatuh ke Danau Membuat Penumpang Tewas
1. Gubernur Edy akui belum ada mekanisme mendeteksi para WNA yang terpapar COVID-19
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan jika sampai saat ini pihaknya belum memiliki mekanisme untuk mendeteksi WNA yang terpapar COVID-19. Edy beralasan jika selama ini para WNA langsung melakukan isolasi mandiri.
"Saat ini tidak terpantau kita warga negara asing yang yang mengalami positif, karena melakukan isolasi mandiri. Tidak terdeteksi sama kita," kata Edy saat berkunjung ke Rumah Sakit Martha Friska Multatuli di Medan, Senin (31/5/2021).
Baca Juga: [BREAKING] Gubernur Aceh Positif COVID-19 Tanpa Gejala