TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kamar untuk Pasien COVID-19 di Medan Menipis, RS Bikin Tenda Darurat

Kondisi tenda dikeluhkan pasien

Tenda darurat pasien COVID-19 di RS Hermina, Medan. (Istimewa)

Medan, IDN Times – Belum ada tanda-tanda penurunan kasus COVID-19 di Sumatra Utara. Khususnya Kota Medan. Jumlah penderita yang dirawat kian meningkat saban hari.

Ketersediaan tempat tidur isolasi kian menipis di Kota Medan. Sejumlah rumah sakit bahkan mengonfirmasi, kamar perawatan khusus COVID-19 sudah penuh.

Menipisnya ketersediaan tempat tidur isolasi, membuat sejumlah rumah sakit terpaksa memasang tenda darurat untuk melakukan perawatan. Salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Hermina yang ada di Jalan Asrama, Kota Medan.

"Kapasitas tempat tidur khusus COVID-19 kita ada 60 tempat tidur termasuk ICU. Sampai sekarang masih penuh," kata Manajer Pemasaran RSU Hermina, drg. Andrew Richi saat dijumpai di rumah sakit itu, Senin (9/8/2021).

Baca Juga: Asrama Haji Lokasi Isolasi Pasien COVID-19, 240 Tempat Tidur Tersedia

1. Pasien yang datang ke RS semakin meningkat setiap harinya

Kondisi tenda darurat di RS Hermina, Medan. (Istimewa)

Di RS Hermina, tenda dipasang di belakang gedung rumah sakit. Lantaran, setiap harinya ada saja yang datang dengan indikasi COVID-19. Tenda itu dijadikan tempat sementara untuk merawat pasien. COVID-19.

"Jadi kami belakang menyediakan tenda dan baru menambah kapasitas tenda karena memang saat ini kita jumlah pasien yang datang ke rumah sakit dengan indikasi COVID-19  itu memang meningkat," ungkapnya.

Di tenda tersebut,hanya sembilan pasien yang bisa ditampung. Itu pun kondisinya selalu penuh. Tenda darurat itu digunakan untuk menampung pasien Covid-19 untuk sementara, sebelum dirawat di ruangan rumah sakit. Mereka adalah pasien yang masuk dalam daftar tunggu.

"Rata-rata bisa sampai lima atau enam pasien itu waiting list. Karena memang ruang perawatannya penuh.  Karena penuh, kita tidak mungkin membiarkan pasien terlantar. Jadi kami memutuskan menambah tenda supaya pasien yang tidak bisa menemukan rujukan ke rumah sakit lain lain karena rumah sakit penuh, bisa untuk sementara menunggu di situ,"  jelasnya.

2. Pasien mengeluhkan kondisi tenda darurat yang banjir

Grafik kasus COVID-19 selama Juli 2021 (IDN Times/Aditya Pratama)

RS Hermina dikritik keluarga pasien soal kondisi tenda darurat yang mereka sediakan. Frenita, salah seorang keluarga pasien mengatakan, tenda yang ditempati keluarganya yang dirawat itu sampai banjir saat hujan.

“Tikus berdatangan karena sampah di mana-mana. Terus kami minta, kan boleh dipindahkan. Karena ini tidak layak untuk perawatan. Mereka hanya bilang untuk bersabar. Kondisi di situ, kalau lagi hujan kan banjir ke dalam. Jadi pasien marah-marah. Kami komplain tidak di dengar. Alasannya penuh ruangan,” ujar Frenita.

Soal keluhan pasien ini sudah didengar pihak rumah sakit. Mereka hanya menyatakan akan memperbaiki pelayanan di sana.

Baca Juga: 15 Anak Panti Asuhan di Medan Positif COVID-19, Diisolasi di BP4TK

Berita Terkini Lainnya