TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

HMI-MPO Medan Kecam Teror Terhadap  Diskusi Pemberhentian Presiden

HMI: Sangat bertentangan dengan iklim demokrasi

Ketua HMI-MPO Cabang Medan Hardiansyah Tanjung (dok Pribadi)

Medan, IDN Times – Intimidasi dan teror terhadap pelaksaan diskusi 'Meluruskan Persoalan Pemberhentian Presiden Ditinjau dari Sistem Ketatanegaraan' yang dilaksanakan Masyarakat Hukum Konstitusi (CLS) Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada dikecam oleh banyak pihak. Selain intimidasi, organisasi masyarakat sipil juga mengutuk keras teror kepada Pakar Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII) Professor Ni’matul Huda.

Kecaman itu salah satunya datang dari Himpunan Mahasiswa Islam – Majelis Penyelamat Organisasi (HMI MPO) Cabang Medan. Mereka menyayangkan intimidasi dan teror yang menyasar lingkungan akademis.

Baca Juga: Diskusi Pemberhentian Presiden Batal, UGM dan UII Kecam Aksi Teror

1. Intimidasi dan teror bertolak belakang dengan demokrasi

Ilustrasi demokrasi (Pixabay/Kaz)

Ketua umum HMI-MPO Cabang Medan Hardiansyah Tanjung melayangkan protes keras terhadap intimidasi dan teror yang terjadi. Laki-laki yang akrab disapa Deni ini menyebut jika intimidasi dan teror itu bertolak belakang dengan demokrasi.

“Kebebasan berpendapat dilindungi dalam undang-undang. Apalagi itu dilakukan dalam lingkup akademis untuk mengasah daya kritis mahasiswa,”  ujar Deni, Selasa (2/6).

2. Polisi harus bertindak, kejadian teror dan intimidasi tidak boleh terulang

Ilustrasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Deni pun mendesak kepolisian mengusut tuntas kasus intimidasi dan teror itu. Dia berharap kejadian serupa tidak terulang. Jika hal itu dibiarkan, artinya negara juga mengamini pemberangusan demokrasi.

“Kita berharap jangan sampai terulang. Kita meminta kepolisan untuk mengusut dan menangkap pelaku teror tersebut,” tukasnya.

Baca Juga: UGM Ungkap Mahasiswa Panitia Diskusi Ikut Diancam akan Dibunuh  

Berita Terkini Lainnya