Demo #SaveBabi, Gubernur Edy Bingung: Siapa yang Mau Memusnahkan?
Pemprov hanya memusnahkan babi yang terjangkit kolera
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi memberi komentar menohok terkait unjuk rasa penolakan pemusnahan babi di DPRD Sumut, Senin (10/2) siang. Edy bingung sebenarnya siapa yang mewacanakan pemusnahan itu.
“Yang mau memusnahkan siapa?,” kata Edy di Kantor Gubernur Sumut, Senin petang.
Dia pun enggan berkomentar jika unjuk rasa yang dilakukan terkesan politis. Hanya saja dia mengatakan, Pemprov Sumut terus bekerja keras melakukan penanganan terhadap babi-babi yang terjangkit virus Hog Cholera dan African Swine Fever.
“Persoalan babi ini harus kita bersama-sama mengatasinya. Ini kan musibah. Wabah ini semua orang tak mau itu. Untuk itu harus bersama-sama kita mengatasinya. Tak bisa dijadikan itu persoalan, ribut sana ribut ini. Kita sudah berkali-kali rapat membahas bagaimana jalan keluarnya,” ungkap mantan Pangkostrad itu.
Baca Juga: Demo #SaveBabi di Sumut, Boasa: Dari Babi Banyak yang Jadi Jenderal
1. Pemerintah hanya memusnahkan babi yang terjangkit wabah
Edy pun tidak ingin, wabah Hog Cholera dan ASF itu mengganggu perekonomian warga. Pihaknya saat ini terus melakukan pencegahan supaya wabah tidak semakin meluas.
Langkah-langkahnya juga sudah dilakukan. Mulai dari pemberian disinfektan, memantau lalulintas keluar masuknya babi dari daerah terjangkit dan lainnya.
“Wabah Hog Cholera sampai saat ini belum ada obatnya. Vaksinnya belum ada. Satu-satunya jalan kita hanya mencegah dengan membersihkan tempat-tempat itu. Kedua babi-babi yang terinfeksi wabah Hog kolera ini kita musnahkan yang terinfeksi. Karena belum ada obatnya. Kita melarang rakyat membuang babi-babi sembarangan kalau dia sudah mati,” ujarnya.
Babi-babi yang mati itu harusnya dikumpulkan. Supaya bisa diambil oleh tim yang sudah dibentuk untuk dimusnahkan.
Baca Juga: Viral Video Mesum Sibolangit, Fiersa Besari Sedih dan Ngetwit Begini