Banyak Warga yang Belum Percaya Adanya COVID-19, Ini Kata Doni Monardo
Kamu di kubu yang mana?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times – Ketidakpercayaan masyarakat terhadap COVID-19 semakin memperparah angka kasus. Ketidakpercayaan ini justru membuat semakin lemahnya protokol kesehatan untuk dijalankan. Di tengah masyarakat masih banyak yang percaya jika COVID-19 hanya konspirasi.
Kondisi ini pun memang terjadi di lapangan. Masih banyak masyarakat yang terjaring tidak memakai masker atau pun tidak menjaga jarak di tengah kerumunan.
Hal ini juga diamini oleh Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Doni Monardo saat berkunjung ke Sumatra Utara, Jumat (25/9/2020) malam. Kata Doni, masyarakat semakin tidak khawatir dengan COVID-19 yang tidak ada obatnya.
1. Kelompok yang tidak khawatir COVID-19 paling tinggi di Jateng
Satgas Penanganan COVID-19 melakukan survei di lima provinsi. Hasilnya, masih banyak yang tidak khawatir dengan COVID-19.
Hasil survei menunjukkan, Provinsi DKI Jakarta mencapai 4,4 persen, Jabar 5 persen, Jateng 4,8 persen, Jatim 4,5 persen dan Kalsel 3 persen. Sedangkan yang merasa tidak berisiko terpapar wabah ini di DKI 30 persen, Jabar 16,7 persen, Jateng 18,3 persen, Jatim 4,5 persen dan Kalsel 14,9 persen.
Menurut Doni Manardo, persepsi ini sangat menentukan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan. Kurangnya kesadaran masyarakat akan penerapan protokol kesehatan membuat semakin sulitnya mengendalikan penyebaran COVID-19.
"Saya rasa di Sumut tidak berbeda jauh dari 5 daerah tersebut. Padahal saat ini satu-satunya obat adalah protokol kesehatan. Kelompok dengan persepsi seperti ini sudah tentu abai dengan protokol kesehatan, padahal mereka sangat rentan terpapar dan menyebarkan COVID-19," kata Doni.
Baca Juga: 10 Kepala Daerah di Sumut Cuti Pilkada, Ini Nama Para Penggantinya