TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bantuan Sembako Pemprov Kurang Takaran, Gubernur Edy: Gak Boleh Jahat!

Kadis Perindag: Mungkin yang kerja kelelahan

Ilustrasi Bantuan Sosial. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Medan, IDN Times - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi angkat bicara soal bantuan paket sembako dari Pemprov Sumut yang dikembalikan dari Simalungun karena tidak sesuai isi dan yang dijanjikan. Dugaan ada permainan di pihak penyedia bahan pangan pun menyeruak ke publik.

Tak main-main, pengurangan kuantitas isibantuan pun cukup signifikan. Misalnya beras, ada pengurangan satu kilogram dari 10 kilogram. Untuk gula, dari 2 kilogram per paket berkurang hingga 250 gram per kilogramnya.

Kasus ini terungkap saat sejumlah Anggota DPRD Sumut mengawal penyerahan bantuan di Kabupaten Simalungun. Mereka mengambil beberapa sampel dari 78.659 paket yang akan di salurkan.

Baca Juga: Miris! Isi Tidak Sesuai, Bantuan dari Pemprov Sumut Dikembalikan

1. Gubernur Edy ingatkan penyedia barang jangan main-main untuk kepentingan rakyat

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi terima bantuan APD dari Satgas Bencana BUMN(Dok.IDN Times/istimewa)

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meminta penyedia bahan pangan tidak bermain-main dalam urusan kemanusiaan. Apalagi bantuan itu disalurkan untuk masyarakat yang terdampak COVID-19.

Dia pun meminta supaya pihak penyedia barang memperbaiki kesalahan.

“Gak boleh jahat-jahat gitu. Kalau perlu ditambah jangan dikurangi,” ujar Edy singkat, Selasa (19/5).

2. Pemprov Sumut sebut kesalahan takaran timbangan tidak disengaja

Petugas Kantor Pos memotret warga untuk data bukti penerima bantuan sosial tunai di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (13/5). (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Sebelum Edy Rahmayadi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Zonny Waldi langsung memberikan klarifikasi terkait dugaan permainan pihak penyedia bahan pangan yang ditugaskan untuk penanganan dampak COVID-19. Kata dia kekurangan takaran itu lantaran ketidaksengajaan dari penyedia bahan pangan.

Saat kejadian itu, Zonny juga ikut memeriksa sampel. Sehingga dia mengetahui detil kejadiannya.

“Saya tidak menyimpulkan ada apa. Karena mereka katakan, mungkin kelelahan karena dikerjakan banyak orang, kerja sampai malam. Mungkin sampling awal, ditakar, penuh. Karena cepat-cepat bisa jadi meleset dia,” ujarnya.

Secara kualitas, kata Zonny bahan pangan yang pada akhirnya dikembalikan ke Medan itu sudah terpenuhi. Beras memakai kualitas medium IR64 berlabel SNI, 2 liter minyak goreng kemasan berlabel halal, termasuk gula dan 20 bungkus mie instant.

Baca Juga: [BREAKING] Satu Karyawan Brastagi Supermarket Medan Positif COVID-19

Berita Terkini Lainnya