TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Komplotan Begal Beraksi di Simalungun, Modus Ngaku Jadi Polisi

Sempat kejar-kejaran dengan polisi, ditangkap di Siantar

Polisi mengamankan tiga tersangka begal (Dok.IDN Times/Istimewa)

Simalungun, IDN Times - Komplotan begal beraksi di Jalan Umum Asahan Km 13-14, Nagori Bangun, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (27/4) sekitar pukul 01.00 WIB. Mereka mengaku sebagai petugas polisi guna melemahkan psikologi korbannya.

Namun aksi mereka cepat diketahui Polsek Bangun. Tiga dari lima orang komplotan begal berhasil diringkus.

Ketiganya Manuel Patar Halomongan Simanjuntak (22), warga Jalan Pergaulan No.27 Lorong III Parluasan, Kelurahan Sigulang-gulang. Doni Turedo Tambunan (20), warga Jalan Bah Lias Kanan, Kelurahan Sigulang-gulang dan Elpin Johanes Zebua (22), warga Jalan Mahoni II No.9, Kelurahan Sukadame.

Namun dua tersangka yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Bedol (29) dan Pranata (22). Hal ini disampaikan Kapolsek Bangun, AKP Banuara Manurung, Selasa (28/4).

Baca Juga: Tega! Bayi yang Baru Lahir Ditemukan di Area Perkebunan Simalungun

1. Lima kawanan begal ngaku petugas kepolisian

Ketiga korban menunjukkan barang bukti uang (Dok.IDN Times/Istimewa)

Sasaran para tersangka dalam kasus ini adalah Rhonny Gultom (38), warga Balam Sempurna, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riua, bersama temannya Rimhot Lumbantoruan (48) saat itu melintas di Jalan Asahan tepatnya dengan mengendarai satu  unit mobil pick up Grand Max bernomor polisi BM 8734 TT.

Korban sudah melihat gerek-gerik laju mobil yang digunakan para tersangka dan merasa terus dibuntuti, korban mempercepat laju kendaraannya. Namun pada saat di TKP, mobil yang digunakan tersangka memepet mobil korban kemudian mengadang. Sigap, tiga orang tersangka turun dari mobil Avanza warna putih  dan mengatakan kepada korban

"Kau kencang kali membawa mobil, di belakang sana kau tabrak anjingku, ganti rugi. Keluar kalian. Pasti membawa narkoba kalian biar digeledah dulu," kata AKP Banuara menirukan cara para tersangka.

2. Korban sempat digeledah kemudian menodongkan pisau

flickr.com/Lana Pahl

Melihat korban tidak berdaya, tersangka kemudian mengambil handphone korban, lalu seolah  melakukan pemeriksaan. Tidak lama berselang, di antara pelaku langsung menempelkan dan menekankan sebilah pisau ke leher korban sambil mengatakan "Serahkan dompetmu kalau tidak saya lobangi lehermu."

Lalu korban dan saksi menyerahkan dompet mereka kepada salah seorang pelaku yang sedang menyenteri isi mobil. Setelah dompet dan handphone diserahkan kemudian pelaku mengambil kunci kontak mobil korban dan dibawa kabur ke arah Kota Pematangsiantar.

Usai peristiwa itu, korban langsung mendatangi Polsek Bangun sekitar pukul 3.00 WIB untuk melaporkan apa yang dialaminya. Tidak lama Kapolsek bersama Kanit Reskrim langsung melakukan olahTKP serta mencari saksi-saksi dan bukti-bukti lainnya. Sesuai hasil olah TKP dan keterangan korban dan saksi dan petunjuk yang ada, kemudian polisi mencoba mengungkap ciri-ciri para pelaku. Polisi juga melacak kendaraan yang digunakan serta hasil cek post handphone. Semua itu membuat pihak Polsek Bangun menemukan titik terang dan identitas dan keberadaan pelaku.

Baca Juga: Warga Medan yang Tenggelam di Danau Toba Ditemukan Tak Bernyawa

Berita Terkini Lainnya