TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Yudha Lesmana, Traveler yang Menjelma Jadi Caleg Milenial

Anak muda harus melek politik

Dok/IDN Times

Medan, IDN Times - Sudah menginjakkan kaki ke berbagai negara: India, Nepal, dan Turki.

Pernah juga ia bersepeda di jalan tertinggi dunia, 5.300 Mdpl di kawasan pegunungan Himalaya, Ladakh, India.

Ia adalah Yudha Lesmana Pohan. Kini, pemuda pencinta traveling ini memilih menjadi calon legislatif (caleg) yang di usung Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Yudha mendaftar sebagai Caleg Dapil II Kota Medan nomor urut VI.

Banyak yang mempertanyakan keputusan Yudha terjun ke dunia politik? Ini alasannya:

1. Kan selama ini aku jadi penonton, hari ini aku akan mencoba jadi pemain

Dok/IDN Times

Yudha bercerita, sewaktu di Nepal, ia lebih suka menjelajah pedesaan sebab di sana dia bisa menemukan hal baru.

"Biasanya, untuk mendapatkan hal baru aku harus terjun ke desa," katanya saat dihubungi IDN Times, Rabu (16/1).

Lalu, ketika IDN Times bertanya pada Yudha, kenapa pindah haluan menjadi caleg?

Yudha menjawab, anak muda harus melek politik dengan politik di Indonesia.

"Kan selama ini aku jadi penonton, hari ini aku akan mencoba jadi pemain," ujarnya.

Ia menyampaikan, bahwa hal tersebut tak luput dari beberapa perjalanan yang pernah ia kunjungi.

"Aku juga belajar dari luar, mengadopsi dari luar Indonesia, tidur di rumah warga, bertanya tentang kreativitas rumahan apa yang akan di kembangkan," ujarnya.

2. Konsentrasi pada lingkungan, pariwisata dan sejarah

Dok/IDN Times

Menjadi seorang caleg tentunya Yudha memiliki program andalan.

Yudha menyampaikan, nantinya ia akan fokus di konsentrasi lingkungan, pariwisata dan sejarah.

Ia meneruskan, dalam pengembangan pariwisata ia akan fokus di Medan Utara, Medan Labuhan, Marelan, Belawan dan Medan Deli.

Untuk pariwisata, Yudha mengatakan, memang Kota Medan tidak tertinggal, hanya saja kurang publish dan kurang mengedukasi terkait pariwisata.

"Kalau di dalam religius ada mesjid tertua Al Osmani di kota Medan, bisa dibilang hanya sedikit masyarakat yang tahu, bahkan banyak yang belum tahu," ujarnya.

Untuk wilayah Medan Marelan, Yudha menyebutkan, ada Museum Situs Kota China yang menyimpan cerita terkait peran orang cina yang datang untuk rempah-rempah ke kota Medan.

"Di sini anak muda juga harus melek dengan sejarah untuk dikembangkan," ujarnya.

3. Pentingnya ruang terbuka hijau hingga daur ulang sampah

Dok/IDN Times

Bagi Yudha, perhatian untuk sampah juga penting. Mengingat banyak sampah yang di buang masyarakat yang akhirnya menimbun tak bermanfaat.

Di sini, Yudha juga mengatakan bahwa dia akan fokus untuk membuat bank sampah yang bisa di manfaatkan masyarakat umum. "Nah kita mencoba daur ulang sampah seperti menjadikan kompos dan tas," katanya. 

Tak hanya itu, pentingnya menyiapkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) serta wifi untuk menjadi wadah edukasi.

"Lalu, saya juga melihat kurangnya RTH, di sini kita juga membutuhkan taman sentral, jadi di setiap kecamatan harus punya RTH dan wifi gratis agar bisa menjadi wadah edukasi," ujar Yudha.

Berita Terkini Lainnya