Protes PPKM Darurat, Para Penjual Kopi Medan Jualan di Titik Nol
Terpaksa PHK karyawan dan sulit bayar sewa toko
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times- Sejumlah pemilik usaha kedai kopi gelar aksi berjualan di Titik Nol Kilometer Medan atau tepatnya di kawasan Lapangan Merdeka, Sabtu (17/7/2021). Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk menjual dagangannya di masa Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Medan.
Dalam aksi tersebut, mereka mengeluhkan pendapatan yang berkurang semenjak adanya pandemik COVID-19. Namun yang paling parah, berkurangnya pendapatan seminggu terakhir lantaran PPKM Darurat. Di mana, para pengusaha kopi di Kota Medan hanya bisa menjual kopi secara take away alias bungkus.
"Pendapatan berkurang apalagi kita tidak boleh dine in (makan atau minum di tempat). Take away tutup jam delapan malam. Omzet turun 60 persen dari biasanya," kata Rasyid, salah satu pemilik usaha kopi yang ikut dalam aksi tersebut.
Baca Juga: Medan PPKM Darurat, Catat 31 Titik Penyekatan dan Pengalihan Jalan
1. Sudah buat promo, tapi pembeli kopi tetap berkurang
Rasyid menuturkan, berkurangnya pembeli kopi dapat dilihat dari jumlah peminat kopi secara take away. Lantaran kebiasaan penikmat kopi terlihat dari mereka yang menyukai berbincang secara langsung di gerai kopi.
"Usaha saya buka, orang komplek tidak boleh nongkrong. Orang ngopi enaknya ngobrol dibawa ke rumah tidak ada yang mau. Sekarang masih buka tapi take away," ujarnya.
Tak hanya itu, mereka juga mengatakan, dengan menerapkan berbagai promo pada seminggu terakhir tak membuat jumlah pembeli meningkat. "Take away, banyak buat promo, tidak jalan. Hanya jalan satu dua, gratis ongkos kirim," sambungnya.
Baca Juga: Derita PPKM Darurat di Medan: Beli Sarapan Kami 3 Nyawa Selamat!