TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polemik Cerpen 'Vulgar', Rektor Bubarkan Pengurus Persma Suara USU 

Akan rekrut anggota baru untuk isi kekosongan pengurus

IDN Times/Arifin Al Alamudi

Medan, IDN Times - Pemberitaan cerita pendek yang diunggah di suarausu.co berjudul 'Ketika Semua Menolak Kehadiran Diriku di Dekatnya,'  menjadi polemik di kalangan mahasiswa, masyarakat maupun warganet.

Cerpen yang ditulis langsung oleh Yael Stefani Sinaga, Pemimpin Umum Suara USU, menjadi perdebatan dan protes keras dari Rektor USU. Karena dinilai terlalu 'vulgar' yakni bercerita tentang hubungan seorang perempuan mencintai sesama jenis (LGBT).

Pihak rektorat menilai hal itu tidak mendidik dan sudah diberikan peringatan untuk mencabut cerpen tersebut, namun tidak diindahkan.

Tapi tak sedikit warganet menilai bahwa tulisan tersebut tak menyalahi aturan. Bagaimana kelanjutannya? Berikut pernyataan Yael Stefani Sinaga selaku penulis cerpen tersebut, kepada IDN Times.

Baca Juga: [FOTO] Ikut Kompetisi Mural, Ini Ekspresi Diri Milenial untuk Pemilu 

1. Pada Senin 25 Maret 2019, seluruh jajaran redaksi dan semua anggota Suara USU resmi dibubarkan

IDN Times/Arifin Al Alamudi

Akhirnya polemik cerpen tersebut berakhir dengan pemberhentian semua pengurus Suara USU 2019.

Pada Senin 25 Maret 2019, seluruh jajaran redaksi dan semua anggota Suara USU resmi dibubarkan oleh Rektor USU. Kata Yael kepada IDN Times.

Namun hingga saat ini website suarausu.co dan tulisan cerpen tersebut masih bisa dibaca.

2. Pemberhentian dilakukan langsung oleh Rektor USU

IDN Times/Arifin Al Alamudi

Pemberhentian dilakukan langsung oleh Runtung, Rektor USU.

Sebelumnya, Runtung sudah memperingatkan agar tulisan tersebut dicabut. Namun, tidak dilakukan oleh Suara USU.

Karena semua anggota sepakat tidak ada kesalahan yang ada pada cerpen ‘Ketika Semua Menolak Kehadiran Diriku di Dekatnya’ yang dimuat sebelumnya.

Baca Juga: Ingatkan Milenial untuk Mencoblos, KPU Sumut Gelar Kompetisi Mural

Berita Terkini Lainnya