TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswa USU Olah Bawang Batak Jadi Gel Atasi Peradangan di Gigi

Berawal dari tugas-tugas di kampus

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Medan, IDN Times - Berawal dari tugas-tugas di kampus. Fran Jaya yang merupakan mahasiswa Jurusan Biologi di Universitas Sumatera Utara bersama dua orang temannya dengan jurusan yang berbeda coba menggali khasiat Bawang Batak. 

Dengan memanfaatkan Bawang Batak, ketiga mahasiswa ini menjawab permasalahan masyarakat khususnya perihal peradangan saat cabut gigi. Hal itu, disampaikan Fran kepada IDN Times beberapa waktu lalu.

Mereka melihat poses penyembuhan pencabutan gigi manusia, sering kali dinilai terlalu lama dan dikhawatirkan mengganggu beraktifitas makan dan minum. 

Baca Juga: Disebut Dinasti Politik, Bobby: Saya Ingin Membangun Kota Medan

1. Karena melihat setiap pencabutan gigi, yang meninggalkan lubang, darah dan peradangan

Dok.pribadi

Karena melihat setiap pencabutan gigi, yang meninggalkan lubang, darah dan peradangan.

"Jadi setelah mendengar khasiat Bawang Batak, kami menggali dan mencari lagi referensi-referensi terkait khasiat bawang batak ini," ujar Fran. 

"Kemudian kami mencoba memanfaatkannya pada kasus pencabutan gigi, apalagi Chintya kan Mahasiswa Kedokteran Gigi yang paham soal ini," kata Fran.

2. Melihat khasiat Bawang Batak itu, mereka pun mengolahnya dengan berbagai zat kimia yang diizinkan BPOM

Dok.pribadi

Melihat khasiat Bawang Batak itu, mereka pun mengolahnya dengan berbagai zat kimia yang diizinkan BPOM dengan melakukan ektraksi dan Uni Screening di Lab Farmasi USU.

Hasil dari proses penelitian awal tersebut ditemukan senyawa-senyawa tertenoid, saponin dan senyawa kimia lainnya yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri, jamur dan peradangan.

3. Kemudian, mereka mencoba hasil senyawa tersebut kepada tiga marmut sebagai sample penelitian

Dok.pribadi

Kemudian, mereka mencoba hasil senyawa tersebut kepada tiga marmut sebagai sample penelitian.

"Nah kita mencoba oleskan gel itu kepada marmut yang sudah dicabut giginya dan melihat perbedaan kepada marmut yang tidak dicabut giginya atau kepada marmut yang hanya dioleskan betadine saja. Ternyata pada marmut yang dioleskan gel ini, proses penyembuhan berlangsung lebih cepat. Tidak ditemukan darah di hari ke delapan seperti kedua sample lainnya ," ujar Fran. 

Baca Juga: Disebut Dinasti Politik, Bobby: Saya Ingin Membangun Kota Medan

Berita Terkini Lainnya