Lebah Begantong, Syiarkan Budaya dan Pantun Jenaka Lewat Orkes Melayu
Populerkan pantun jenaka namun berisi pesan moral
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Melayu sebagai salah satu dari kebudayaan yang subur dan kental di tengah-tengah masyarakat Kota Medan hingga kini. Selain kekompakan dan adatnya, Melayu juga dikenal dengan pantun yang berisikan nasehat hingga jenaka. Nah, di Kota Medan, ada sebuah kelompok musik yang masih melestarikan budaya tersebut. Ia adalah Lebah Begantong.
"Ikuti zamanmu, jangan tinggalkan budayamu," itulah jargon yang digunakan Lebah Begantong, Orkes Melayu yang mensyiarkan budaya di Sumatra Utara (Sumut). Sejak 2017, kumpulan pemuda asal Kota Medan dan sekitarnya ini membentuk satu kelompok musik.
"Kami berbentuk sebuah grup yang bergerak di bidang budaya. Membuat pergerakan mandiri dan keliling di sekitar Sumut. Untuk memperkenalkan Lebah Begantong, kami bawa program Ketipak Ketipung Melalak, main ke Tanjung Pura di Langkat, Desa Percut, sekitar Sumut," ungkap Zainal Arifin Nasution, Pemain Oud/Gitar di Lebah Begantong, kepada IDN Times, Jumat (27/5/2022).
Baca Juga: Wow, Perdagangan Orangutan di Binjai Dikendalikan oleh Narapidana
1. Konsisten mensyiarkan budaya Melayu melalui musik
Berawal dari Gerakan Boemi Poetera yang dipelopori Tengku Zainuddin, Lebah Begantong dibentuk. Uniknya, kelompok yang terdiri dari sepuluh orang ini memiliki latar belakang dari etnis yang berbeda. Meskipun demikian, mereka punya satu tujuan yang sama, konsisten untuk mensyiarkan budaya Melayu melalui musik.
"Awalnya manggung itu di Kedai Sri Lela Manja. Untuk penamaan Lebah Begantong diberikan Tengku Zainuddin, maknanya agar kami selalu kompak dan menghasilkan yang baik-baik," ujar Arifin.
Sejak dibentuk, grup musik Orkes Melayu Lebah Begantong ini memiliki personil sepuluh orang, dan kini jumlahnya masih sama. Ada Zainal Arifin Nasution (Oud/Gitar), Muhammad Rizwan (Biola), Jamaluddin ( Accordion), Kiki Citra Asmara (Keyboard), Muhammad Kholidi (Pak Pong), Angki Chamaro Siahaan (Drum), Ilham Maulana (Percussion), Eva Gusmala Yanti (Vocal), Najibullah Al Maidani Lubis (Vocal), Muhammad Sadikin (Vocal) dan Fahri Azwar Situmorang (Vocal).
Baca Juga: Cerita Pengidap MRKH, Kartika: Aku Ingin Merasakan Menstruasi