Tips Kesehatan untuk Jemaah Haji yang akan Jalani Penerbangan Panjang
Terutama untuk lansia rentan sebabkan penyakit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Perjalanan panjang yang akan ditempuh para jemah haji, tentu akan mengalami banyak tantangan, salah satunya faktor kesehatan tubuh. Setidaknya dibutuhkan selama durasi 9 sampai 12 jam penerbangan dari embarkasi sampai ke Madinah atau Jedah, begitu pun sebaliknya saat kepulangan nanti.
Panjangnya waktu perjalanan dan kondisi lingkungan udara yang berbeda tersebut dengan lingkungan daratan akan sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan jemaah haji. Hal ini dibeberkan Kabid P2P, Dinas Kesehatan Kota Medan, Pocut Fatimah Fitri.
Baca Juga: Siap Berangkatkan Jemaah Haji 2023, Kemenag Gladi Posko di Asrama Haji
1. Alami gangguan pernapasan hingga diabetes melitus
Pocut menyampaikan ada beberapa faktor risiko yang bisa dialami jemaah selama dalam perjalanan udara, diantaranya adalah dehidrasi, gangguan pernapasan, sinusitis, gangguan kardiovaskuler, deep vein thrombosis akut dan lain-lain.
''Deep Vein Thrombosis bisa menjadi salah satu faktor risiko terjadinya kematian jemaah selama penerbangan. Apalagi jemaah kita banyak yang memiliki komorbid seperti gangguan kardivaskuler dan diabetes melitus,'' jelas Pocut.
Deep Vein Thrombosis/ DVT adalah kondisi terjadinya penggumpalan atau pembekuan darah di pembuluh darah vena, biasanya muncul di area betis dan paha. Kondisi ini tidak dapat dianggap sepele karena dapat saja menyebabkan kematian. Kematian terjadi akibat emboli pada pembuluh darah yang menggumpal.
Baca Juga: Tim Pertama Petugas Haji Terbang ke Saudi Hari Ini, Siap Sambut Jemaah