TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

2 Lagi Dokter Gugur Akibat COVID-19, Sudah 16 Meninggal di Sumut

Meninggal di RS Columbia Asia dan RS Martha Friska

Ilustrasi tenaga medis (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Medan, IDN Times - Kabar duka kembali datang dari tenaga kerja medis di Sumut. Minggu (30/8/2020) bertambah dua dokter yang meninggal akibat terpapar COVID-19.

Kedua dokter tersebut yaitu dokter Daud Ginting dan dokter Edwin Parlindungan Marpaung. Dengan ini sudah 16 dokter Sumut yang meninggal akibat COVID-19.

1. dr Edwin meninggal usai dirawat 15 hari

Ilustrasi tenaga medis (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Dokter Edwin Marpaung berpulang Minggu (30/8) usai dirawat 15 hari di RS Columbia Asia Medan, pukul 21.44 WIB yang merupakan salah satu rumah sakit tempatnya bekerja. Sementara, dokter Daud Ginting meninggal dunia di RS Martha Friska Multatuli Medan.

Baca Juga: Kisah Almarhum Dokter Andhika, Sejak Awal Siap Syahid Melawan COVID-19

2. Dokter Daud dimakamkan di desa Tala Peta

Twitter.com/fikrizzudinoor

Saat dikonfirmasi awak media, Ketua IDI cabang Medan, yakni dr Wijaya Juwarna pada Senin (31/8/2020) mengatakan bahwa kedua dokter yang meninggal akibat terpapar COVID-19 akan dimakamkan.

Untuk dokter Daud dimakamkan di desa Tala Peta, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda Hilir, Deli Serdang. “Dokter Daud sudah dikebumikan kemarin di desa Tala Peta. Sedangkan dokter Edwin Marpaung nanti akan dimakamkan kemungkinan di TPU Simalingkar," jelasnya.

3. IDI imbau masyarakat diharapkan hindari kunjungan ke rumah sakit selama September hingga Oktober jika tidak darurat

Dua orang dokter berdiri di depan salah satu ruang modular di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Selain itu ia pun tetap menghimbau untuk setiap dokter yang berperang melawan COVID-19 agar tetap memakai APD yang standar. Selain itu harus memetakan dan memisahkan segera RS yg khusus menangani COVID-19 dan non-COVID. Sejawat dokter yang berusia di atas 50 tahun mengatur waktu polinya tidak setiap hari, sehingga masih ada waktu untuk beristirahat dan berolahraga.

"Itu istri dokter Daud juga masih terpapar sampai saat ini dan di rawat RS Martha Friska. Rumah sakit masih serius menanganinya. Masyarakat diharapkan jika tidak emergency kali hindari berkunjung ke RS selama bulan September dan Oktober 2020," tutupnya.

Baca Juga: Sumut Berduka, Dokter Muda Gugur Dalam ‘Perang’ Melawan COVID-19

Berita Terkini Lainnya