TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dugaan Malpraktik, RS Metta Medika Sibolga Didemo Warga

Massa minta kepolisian mengusut kasus dugaan malpraktik

Aksi demo digelar di depan pasar Sibolga, berjarak 10 meter dari Rumah Sakit Metta Medika

Sibolga, IDN Times- Puluhan warga menggelar aksi unjuk rasa di Rumah Sakit Metta Medika, Jalan Diponegoro, Kota Sibolga Sumatra Utara, Selasa (21/6/2022). Mereka meminta agar korban dugaan malpraktik berinisial RRL mendapat keadilan.

"Keadilan harus didapat oleh korban RRL. Persoalan dugaan malpraktik harus diusut tuntas oleh pihak kepolisian," teriak Raju, salah satu koordinator aksi.

Baca Juga: Warga akan Demo Rumah Sakit yang Diduga Lakukan Malpraktik di Sibolga

1. Massa minta dokter yang menangani pasien RRL harus dipecat

Rumah Sakit Metta Medika mendapat pengawalan ketat dari pihak Kepolisian (IDN Times/Hendra Simanjuntak)

Dalam orasinya, Raju menyampaikan agar pihak rumah sakit harus serius menanggapi persoalan dugaan malpraktik terhadap RRL. Dokter dan tenaga medis yang menangani korban harus dipecat.

"Pihak rumah sakit harus bertanggungjawab atas persoalan yang dialami RRL. Sanksi tegas harus diberikan kepada tenaga medis yang terlibat dalam dugaan malpraktik," teriak Raju.

2. Dugaan malpraktik tidak hanya sekali terjadi

Aksi demo digelar buntut dari dugaan malpraktik terhadap korban RRL (Hendra Simanjuntak/IDNTimes.com)

Dengan menggunakan alat pengeras suara, Raju juga meminta agar Kementerian Kesehatan meninjau operasi di rumah sakit Metta Medika. Sebab kata dia, dugaan malpraktik diduga tidak hanya sekali terjadi.

Sebelum korban RRL, seorang pria asal Sibolga juga pernah mengalami dugaan yang sama. Korban bermarga T meninggal diduga akibat dugaan malpraktik.

"Ada juga pernah menjadi korban dugaan malpraktik di rumah sakit ini (Metta Medika), keluarganya saya bawa, abang nya korban dugaan malpraktik. Korban (T) meninggal dunia diduga setelah mendapat perawatan di rumah sakit ini," kata Raju.

3. Massa juga menilai petugas medis yang menangani RRL diduga tidak profesional

Petugas medis yang menangani RRL diduga tidak profesional (Hendra Simanjuntak/IDNTimes)

Ia juga menyampaikan petugas medis yang menangani RRL diduga tidak profesional dalam menjalankan tugas. Ia menyebut, hasil pemeriksaan yang dikeluarkan terhadap korban berbeda dengan salah satu rumah sakit di Medan.

"Surat rujukan yang dikeluarkan rumah sakit Metta Medika berbeda dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter di Medan," kata Raju.

Baca Juga: Dugaan Malpraktik, Pasien Somasi Rumah Sakit Swasta di Sibolga 

4. Koordinator aksi serahkan map yang berisikan tuntutan

Salah satu koordinasi aksi serahkan map yang berisi tuntutan (Hendra Simanjuntak/IDNTimes)

Pantauan, di akhir kegiatan aksi unjuk rasa, beberapa orang dari pihak rumah sakit Metta Medika mendatangi massa. Di sana, seorang perempuan yang mengenakan masker dan kaos biru menerima sebuah map dari salah satu koordinator aksi. 

Map yang disampaikan itu merupakan isi tuntutan yang harus ditindaklanjuti oleh pihak rumah sakit.

"Kalau tuntutan kami tidak ditindaklanjuti, kemungkinan Minggu depan kami pastikan akan ada aksi dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi," kata Akbar Zega, salah satu peserta aksi.

Namun sayangnya pihak rumah sakit menolak memberikan komentar sepatah katapun. Sebelumnya juga IDN Times sudah coba mengonfirmasi saat berita ini mencuat namun tidak ada pernyataan dari rumah sakit swasta tersebut.

Baca Juga: Dugaan Malpraktik, Pasien Somasi Rumah Sakit Swasta di Sibolga 

Berita Terkini Lainnya