TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Coba Rebut Pistol Polisi, 4 Fakta Tewasnya Perampok Mini Market

Pelaku juga residivis begal

IDN Times/Fadli Syahputra

Medan, IDN Times - Tim Pegasus Satreskrim Polrestabes Medan, akhirnya mengungkap kasus perampokan di salah satu minimarket Jalan Kapten Batu Sihombing, Kecamatan Percut Sei Tuan yang terjadi beberapa bulan lalu. Bahkan satu pelaku ditembak mati dan temannya dihadiahi timah panas di kedua kaki.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto menerangkan, pelaku yang berhasil diringkus berjumlah tiga orang.

Baca Juga: Sedang Asyik Menikmati Sabu, Begal Diringkus Polisi

1. Pelaku ditembak karena membahayakan nyawa polisi

IDN Times/Fadli Syahputra

Para pelaku tersebut masing-masing Dodi Yolanda Lubis alias Dodi (40), warga Jalan Veteran Medan Helvetia, Riki Maulana Lubis (26) warga Jalan Sei Bahorok, Medan, dan Robert Manurung (35) warga Pasar VIII Medan Marelan.

"Pelaku yang ditembak dan meninggal dunia atas nama Riki Maulana Lubis. Dia diberikan tindakan tegas karena melakukan perlawanan dan membahayakan nyawa petugas" kata Dadang saat memaparkan kasus di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut, Senin (2/9).

2. Pelaku menyekap dua karyawati dan berhasil menggasak uang Rp17 juta lebih

IDN Times/Fadli Syahputra

Orang nomor satu di Polrestabes Medan itu membeberkan, perampokan yang dilakukan komplotan itu terjadi pada Minggu (28/4) sekira pukul 09.30 WIB. Pagi itu, Riki dan Dodi yang sudah merencanakan aksinya datang dengan mengendarai sepeda motor. Setibanya di lokasi, mereka masuk dan berpura-pura menjadi pembeli.

Melihat situasi sepi dan penjaganya hanya dua orang perempuan, mereka pun beraksi. Riki berperan menodongkan senjata tajam ke penjaga dan menyekapnya di dalam kamar mandi.

"Sedangkan Dodi mengambil uang Rp17 juta lebih dari meja kasir. Mereka juga mengambil dua telepon genggam, uang, KTP, dan ATM milik dua karyawati itu," ungkap Dadang.

3. Dua pelaku lain lebih dulu ditangkap di warung

IDN Times/Fadli Syahputra

Atas kejadian itu, sambung Dadang, korban membuat laporan pengaduan ke Polrestabes Medan. Tim Pegasus kemudian melakukan serangkaian penyelidikan. Hasilnya, pelaku Dodi dan Robert berhasil ditangkap terlebih dahulu di Jalan Veteran Helvetia, Pasar VIII Medan Marelan, Jumat (30/8) lalu.

"Berdasarkan keterangan keduanya, Riki akhirnya diringkus dari salah satu warung di Jalan Setia Budi, Sabtu (31/8) dini hari," kata Dadang.

Akan tetapi, sewaktu dilakukan pengembangan di daerah Pasar V Tembung, untuk mencari senjata tajam yang digunakan pelaku saat beraksi. Keduanya melakukan perlawanan dengan cara merebut senjata polisi.

"Karena tindakan Riki membahayakan nyawa petugas, akhirnya dia ditembak. Riki meninggal dunia saat menuju Rumah Sakit Bhayangkara. Sedangkan Dodi kedua kakinya yang kita lumpuhkan," jelas Dadang.

Dadang menambahkan, aksi perampokan ini sudah direncanakan sebelumnya oleh pelaku Doni dan Riki. Mereka merencanakannya di kediaman Robert. Karena itu, Robert mendapat bagian Rp200 ribu dari hasil kejahatan.

"Mereka juga menggunakan uang rampokan tersebut untuk pesta sabu di rumah Robert," tambah Dadang.

Baca Juga: Ricuh Demo di Siantar, Mahasiswa: Polisi yang Baik Hanya Ada di Film

Berita Terkini Lainnya