TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lahan Perkebunan Terendam Banjir, Warga Menginap di DPRD Langkat

Warga tuding bendungan PTLM jadi penyebab

Warga Langkat melakukan aksi demo dengan bermalam di Gedung DPRD Langkat sejak Selasa (15/2/2022) malam (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Langkat, IDN Times - Puluhan warga Desa Kuta Gajah dan Lau Damak, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menduduki gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Langkat. Mereka juga bermalam di gedung yang berada di Jalan Proklamasi, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara sejak Selasa (15//2/2022) malam. 

Sampai Rabu (16/2/2022) siang ini warga terlihat masih berada di Kantor DPRD. Ini merupakan unjuk rasa warga karena puluhan hektare lahan pertaniannya terendam banjir. 

1. Warga berharap solusi dari DPRD Langkat

Warga Langkat melakukan aksi demo dengan bermalam di Gedung DPRD Langkat (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Mereka menilai, lahan pertanian hancur terendam pasca-berdirinya Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) dikelola oleh PT Thong Langkat Energi (PT TLE). Mereka berharap solusi terbaik dari DPDRD.

"Kami tidak akan bergerak dari sini hingga Pemkab Langkat dan DPRD, bisa mencarikan solusi terbaik untuk kami," kata Peringeten Kacaribu (45), salah seorang perwakilan warga, Rabu (16/2/2022).

Baca Juga: Polisi Bongkar 2 Makam Penghuni Kerangkeng di Rumah Bupati Langkat

2. Lahan perkebunan hancur, produktvitas menurun hingga tanaman mati

Warga Langkat melakukan aksi demo dengan bermalam di Gedung DPRD Langkat (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Dia mengakui, sedikitnya ada sekitar tiga puluh hektare kebun sawit milik warga terendam air. Hal ini mengakibatkan produktivitas hasil menurun dan tanaman palem juga banyak yang mati.

"Permasalahan ini sudah berjalan sekitar dua bulan, berbagai upaya sudah kami tempuh untuk mendapatkan keadilan. Baik melalui Kepala Desa, Kecamatan hingga akhirnya ke DPRD ini," jelas dia.

3. Beberapa desa lain juga berdampak kebanjiran

Warga Langkat melakukan aksi demo dengan bermalam di Gedung DPRD Langkat. Selasa (15/2/2022) malam (IDN Times/ Bambang Suhandoko)

Tidak hanya dua desa yang diduga mendapat imbas dari bendungan yang dibangun PT TLE. Beberapa lokasi perkebunan warga di Desa Namo Tongan dan Ujung Bandar, Kecamatan Kutambaru, Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, juga terendam.

Karena air Sungai Wampu, terus meluap dan menyebar serta membanjiri lahan pertanian milik mereka. "Kami hanya ingin mencari makan untuk keluarga kami. Cuma bertani inilah tempat beradu nasib untuk mencari makan untuk menghidupi keluarga," ucapnya lirih dan diamini beberapa warga yang terus bertahan di sana.

Baca Juga: Bawa Narkoba Dalam Koper, Pria Asal Aceh Gagal Terbang ke Jakarta

Berita Terkini Lainnya