TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pencarian Korban Kecelakaan Kerja di PLTA Batang Toru Dihentikan

Sudah seminggu, korban tak kunjung ditemukan

Proses pencarian operator excavator proyek PLTA Batangtoru yang jatuh ke sungai (Dok. IDN Times)

Tapanuli Selatan, IDN Times - Kecelakaan kerja terjadi di Site Proyek PLTA Batang Toru di kelurahan Wek I, Kecamatan Batangtoru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara, Jumat (4/12/2020) sore.

Satu pekerja sebagai operator excavator bernama Afwan Ritonga (38 tahun) jatuh ke sungai setelah excavator yang ia operasikan diterjang longsor.

Setelah seminggu dilakukan pencarian, korban tak kunjung ditemukan. Pencarian pun resmi dihentikan.

Baca Juga: Gak Banyak yang Tahu, 10 Artis Indonesia Ini Ternyata Asli Korea

1. Ucapkan terima kasih pada semua pihak yang membantu

Proses pencarian operator excavator proyek PLTA Batangtoru yang jatuh ke sungai (Dok. IDN Times)

Firman Taufick Communication & External Affairs Director PT North Sumatera Hydro Energy mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh tim SAR Gabungan dari Basarnas, BPBD, Kepolisian, TNI, yang telah terlibat dalam pencarian korban selama 6 hari ini.

"Kami juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Daerah Tapanuli Selatan, Camat Sipirok, Kepala desa dan relawan serta pihak lain yang tidak dapat saya sebut satu persatu yang telah secara tulus dan bahu membahu mendukung upaya Tim Gabungan dalam mencari saudara kita, Afwan Mari Mansyah Ritonga yang menjadi korban tanah longsor hari Jumat 4 Desember lalu," ungkapnya.

2. Bentuk tim yang akan melanjutkan pemantauan korban selama 1 minggu

Proses pencarian operator excavator proyek PLTA Batangtoru yang jatuh ke sungai (Dok. IDN Times)

Namun Firman memahami keputusan Basarnas menghentikan pencarian korban karena sesuai dengan protokol yang berlaku. Meski demikian, pihak manajemen PLTA Batangtoru akan membentuk tim yang akan melanjutkan pemantauan korban selama 1 minggu yang akan dievaluasi.

"Namun mengingat beratnya medan serta risiko bahaya yang besar, maka anggota tim pemantau akan dipilih dari orang-orang yang memiliki kemampuan khusus. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan Basarnas untuk memberikan informasi jika ada perkembangan baru di lapangan," jelasnya.

Baca Juga: Ndeso di Sinetron, Ini 10 Potret Asli Ayya Renita di Kehidupan Nyata

Berita Terkini Lainnya