Pengeroyokan di Batam, Satria Cogil Diduga Konsumsi Minuman Alkohol
Batam, IDN Times - Seleb Tiktok Satria Mahathir ‘cogil’ yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Barelang diduga sedang minum alkohol saat malam pergantian tahun di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Hal itu saat Insiden pengeroyokan yang dialami oleh anak anggota DPRD Kepri, Nyanyang Haris Pratamura berinisial RAT (16) terjadi di Barat Kopi yang terletak di kawasan Tiban, Kota Batam.
Pengeroyokan itu terjadi saat korban dan Satria Mahathir bersenggolan yang berujung cekcok hingga terjadinya insiden pengeroyokan sekitar Pukul 01.00 WIB, Senin (1/1/2024).
“Cuma karena tersenggol saat berada di depan resepsionis, benar Satria ikut melakukan pengeroyokan dari dalam sampai ke bagian halaman,” kata owner Barat Kopi, Farel, Kamis (5/1/2024) malam.
1. Satria hadir ke Barat Kopi bukan sebagai guest star
Farel menjelaskan, kehadiran Satria Mahathir di Kota Batam dalam agenda berlibur dan menikmati malam pergantian tahun 2023-2024 di Kota Batam.
Kehadiran Satria ke Barat Kopi dikarenakan diajak berkunjung oleh salah seorang rekannya yang kebetulan mengenal sosok seleb TikTok Satria Mahathir.
“Jadi dia bukan guest star yang acaranya sudah di persiapkan, acara ini sebenarnya hanya untuk teman-teman terdekat saja dan saat itu dia (Satria) diajak dengan temannya datang ke sini, jadi kolaborasi dadakan gitu,” ujarnya.
2. Sebelum terjadi pengeroyokan, Satria minum minuman beralkohol
Tidak hanya itu, Farel juga mengungkapkan bahwa saat acara tersebut berlangsung, Satria Mahathir juga diduga mengkonsumsi minuman beralkohol.
“Kami tidak jual alkohol, mungkin di bawa dari luar minumannya. Dia (Satria) saat itu memang minum alkohol, tapi saya rasa dia tidak mabuk lah karena acara sesuai agenda selesai jam 3,” ungkapnya.
Lanjut Farel, saat acara berlangsung dirinya mendengar keributan yang terjadi dari ruang depan Barat Kopi, ketika ditelusuri ternyata sudah terjadi insiden pemukulan.
“Saat itu korban sudah dikeroyok di luar (halaman) dan saya leraikan, lalu saya bawa ke mobil dan pastikan keamanan korban,” katanya.
3. Ditetapkan sebagai tersangka, Satria bilang jangan merasa takut
Satria Mahathir secara resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Satreskrim Polresta Batelang setelah melakukan pengeroyokan terhadap salah seorang anak di bawah umur berinisial RAT.
Atas perbuatannya, Satria dikenakan pasal 80 ayat (1) jo pasal 76c diancam pidana penjara maksimal 3 tahun 6 bulan dan/atau denda hingga Rp72 juta. dan juga para tersangka di jerat dengan pasal 170 K.U.H.Pidana di ancam pidana penjara maksimal 5 tahun 6 bulan.
Ketika dikonfirmasi, Satria Mahathir mengaku menyesal atas insiden pengeroyokan yang berimbas pada penahanan dirinya di Polresta Barelang.
“Menyesal, jangan merasa takut,” kata Satria.
