Hujan Deras, Tujuh Desa di Nias Barat Terendam Banjir

Nias Barat, IDN Times – Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir di empat kecamatan di Kabupaten Nias Barat, Sumatera Utara. Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumut mencatat sebanyak 1.632 jiwa dari 408 kepala keluarga terdampak akibat peristiwa ini.
Banjir yang terjadi pada 5 Maret 2025 itu disebabkan oleh meluapnya beberapa sungai di wilayah tersebut. Selain merendam permukiman warga, bencana ini juga berdampak pada sektor pertanian dan infrastruktur.
1. Banjir merendam tujuh desa

Dilansir ANTARA, banjir menerjang tujuh desa yang tersebar di empat kecamatan di Nias Barat. Desa-desa yang terdampak meliputi; Kecamatan Mandrehe: Desa Tuwuna, Simaeasi, dan Fadorobahili.
Kemudian Kecamatan Mandrehe Barat: Desa Iraonogeba dan Hilidaura; Kecamatan Moro’o: Desa Hilisoromi; Kecamatan Lahomi: Desa Iraonogaila
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumut mencatat bahwa banjir ini mengakibatkan kerusakan cukup serius, termasuk merendam puluhan rumah dan fasilitas umum.
2. Pertanian gagal panen, jembatan sebagai akses utama terputus

Selain merendam rumah warga, banjir juga menyebabkan berbagai kerusakan infrastruktur dan lahan pertanian. Seluas 33 hektare lahan pertanian gagal panen, Satu jembatan di Desa Tuwuna, Kecamatan Mandrehe terputus.
BPBD juga mencatat kerusakan pada 200 meter jalan penghubung desa. Sebanyak 55 unit rumah terendam banjir
Kerusakan ini semakin memperparah kondisi warga yang terdampak, terutama bagi mereka yang bergantung pada hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
3. Upaya penanganan dampak banjir terus dilakukan

Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati, mengatakan bahwa berbagai langkah telah dilakukan untuk menangani dampak banjir ini.
"BPBD setempat bersama pemangku kebijakan terkait telah melakukan survei ke lapangan dan memberikan bantuan kepada warga," katanya.
BPBD juga berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Kabupaten Nias Barat, dan pemerintah desa untuk mempercepat upaya pemulihan. Berdasarkan laporan yang diterima, tidak ada korban jiwa, korban luka, maupun pengungsi akibat peristiwa ini.
"Saat ini banjir masih berdampak dan dalam tahap penanganan oleh pemerintah setempat," ujar Sri Wahyuni.