Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hujan Deras, Massa AKBAR Sumut Tetap Sampaikan Aspirasi di Gedung DPRD

IMG_20250901_164815.jpg
Massa AKBAR Sumut tetap orasi meski hujan deras (IDN Times/Eko Agus Herianto)
Intinya sih...
  • Ratusan peserta aksi AKBAR Sumut datang ke DPRD Sumut di tengah hujan deras untuk menyampaikan orasi dan tuntutan kepada wakil rakyat.
  • Massa aksi membawa 6 tuntutan, termasuk pembubaran DPR, pembatalan kenaikan pajak, evaluasi institusi kepolisian, dan jaminan kesejahteraan bagi kelas pekerja.
  • Ketua DPRD Sumut, Erni, menyatakan bahwa pihaknya mendengar keresahan masyarakat dan siap memperbaiki lembaga tersebut demi kepentingan masyarakat.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Medan, IDN Times - Ratusan peserta aksi datang menggeruduk DPRD Sumut. Meski Medan dilanda hujan deras, tak menyurutkan mereka menyampaikan orasi dan sejumlah tuntutan kepada wakil rakyat, Senin (1/9/2025) sore.

Pantauan IDN Times, massa dari AKBAR Sumut itu telah melakukan aksi di Pusat Kota Medan tepatnya Pos Bloc. Mulai pukul 16.00 WIB massa sudah memadati gedung DPRD Sumut.

"Bubarkan DPR!" teriak orator disahut narasi "Revolusi!" dari massa aksi.

AKBAR Sumut kecewa dengan DPR RI. Ini merupakan aksi kedua mereka mengkritik tunjangan tinggi DPR sebelum pada akhirnya Presiden Prabowo Subianto siap berbenah dan mengoreksi kebijakan tersebut.

Bagi mereka, di tengah kesulitan ekonomi yang dialami rakyat, anggota DPR RI justru menikmati kemewahan dari pajak yang dipungut. Begitu juga dengan kritik yang mereka sampaikan pada polisi. Aparat keamanan itu telah mencoreng institusi dengan melakukan sejumlah tindak represif kepada mass aksi baik di Jakarta maupun di Medan.

Datang ke DPRD, AKBAR Sumut membawa 6 tuntutan. Pertama, mereka meminta pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Partai Politik, dan bentuk Dewan Rakyat. Kedua, batalkan semua kenaikan pajak untuk rakyat, alihkan kepada kebutuhan dasar rakyat yaitu pendidikan dan kesehatan.

Ketiga, lakukan evaluasi dan reformasi menyeluruh di institusi kepolisian agar menjadi lembaga yang professional, akuntabel, demokratis, dan bebas dari penyalahgunaan kekuasaan. Tak lupa meminta usut tuntas pelindas Affan dan adili seluruh aparat keamanan yang menyebabkan kematian Affan. Keempat, massa aksi meminta hapus upah murah buruh dan berikan jaminan kesejahteraan bagi kelas pekerja.

Yang kelima, hentikan segala bentuk perampasan ruang hidup rakyat. Keenam, hentikan brutalitas kepolisian dan segera bebaskan seluruh demonstran yang ditahan sacara sewenang-wenang di setiap daerah. Dan terakhir tolak multifungsi TNI, cabut UU TNI nomor 2 tahun 2025.

Sebelumnya Ketua DPRD Sumut, Erni, telah mengetahui bahwa akan datang gelombang massa. Kepada awak media Erni mengatakan bahwa demonstrasi ialah di mana seseorang menyampaikan aspirasinya.

"Ini masyarakat wajar-wajar saja menyampaikan keresahannya yang terjadi belakangan ini dengan menyampaikan kritik kepada kami, khususnya di DPRD Sumut. Kami mengetahui keresahan itu, kami mendengar dan kami peduli kepada masyarakat luas.

Erni tak urung memohon maaf kepada masyarakat apabila dalam penyampaian aspirasi kemarin ada insiden yang tidak dinginkan.

"Mohon maaf apabila sikap kami belakangan ini belum memenuhi keinginan masyarakat. Kami siap berbenah diri untuk memperbaiki lembaga ini lebih baik dan lebih bermanfaat terhadap masyarakat," pungkasnya.

Sampai berita ini ditulis, perwakilan DPRD tak ada menemui massa aksi dari AKBAR Sumut. Berkali-kali mereka meneriaki wakil rakyat dan polisi. Bahkan sejumlah yel-yel mereka nyanyikan sebagai representasi protesnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us