Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Harimau Sumatra Citra Kartini saat berada di Sanctuary Harimau Barumun, Paluta, Sumut. (Saddam Husein for IDN Times)

JAMBI, IDN Times – Kabar duka datang dari dunia konservasi. Harimau Sumatra bernama penanda Citra Kartini ditemukan mati.

Bangkai Citra ditemukan tim dari Balai Besar Taman Nasional  Kerinci Seblat (BBTNKS) di kawasan hutan di wilayah Desa Baru Lempur, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, Jambi, Selasa (19/4/2022). Tepat 40 hari  setelah dia dilepasliarkan di zona inti TNKS pada 8 Juni 2022 lalu.

Dua hari sebelumnya, melalui pantauan GPS Collar yang terpasang di lehernya pergerakan Citra berhenti. “Kita melihat tidak ada pergerakan seperti biasanya. Kita curiga harimau ini mendapat kendala. Kemudian tim diturunkan, untuk pengecekan ke lokasi,” ujar Kepala Seksi Perencanaan, Perlindungan dan Pengawetan BBTNKS Elvia Wiryadi, Jumat malam (22/7/2022).

Lokasi Citra tercatat berada di zona penyangga (bufferzone) TNKS. Sekitar 800 meter dari kawasan TNKS. Masih Jauh dari pemukiman masyarakat. Lokasinya, sekitar lima jam ditempuh dengan berjalan kaki dari titik terakhir kendaraan. Kondisinya juga masih berupa hutan.

“Tim yang di lapangan kemudian mencari sinyal telepon dan menelepon kami untuk menurunkan  tim melakukan evakuasi,” ungkap Wira –sapaan akrabnya—

Pukul 17.30 WIB tim tiba di sana. Citra berhasil dievakuasi ke luar dari lokasi sekitar pukul 23.00 WIB. Evakuasi dilakukan sesegera mungkin untuk meminimalisir kejadian lainnya. Bangkai Citra kemudian dinekropsi. Penyebab kematiannya diinvestigasi oleh drh Dwi Sakti Nusantara dan drh Kenda Adhitya Nugraha.

1. Ada luka tusuk di tubuh Citra, diduga mati karena kehabisan darah dan infeksi

Kondisi Citra Kartini saat ditemukan mati di wilayah Desa Baru Lempur, Kecamatan Gunung Raya, Kabupaten Kerinci, Jambi, Selasa (19/4/2022). (Dok: BBTNKS)

Hasil pemeriksaan luar diketahui bahwa ada luka tusuk di perut Citra. Kemudian ada luka di paha kanannya. Luka tersebut kemudian menyebabkan infeksi.

“Luka tusuk cukup dalam,” ujar Wira.

Hasil pemeriksaan dokter Citra didiagnosa mengalami sepsis atau peradangan ekstrem akibat infeksi. Kondisi ini memang sangat mengancam  nyawa. Sepsis juga ditandai dengan kondisi pucat pada selaput organ. Kemudian ada peradangan pada hati, ginjal, paru, pembesaran jantung (penebalan otot jantung) dan kekurangan cairan tubuh dan anemia akut.

Belum diketahui pasti, berapa lama luka itu ada di tubuh Citra. BBTNKS mengirim sampel organ untuk diuji laboratorium di Balai Veteriner Bukit Tinggi.

Saat bangkai Citra ditemukan, kondisinya cukup baik. Badannya masih gemuk. Membantahkan dugaan Citra mengalami malnutrisi karena tidak bisa mencari pakan di alam. Bangkai Citra dikuburkan di Kantor BBTNKS. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penjarahan bagian-bagian tubuhnya.

“Kita tetap melakukan pengawasan,” tegas Wira.

2. Dugaan awal, Citra mencoba memangsa kerbau dan terluka

Editorial Team

Tonton lebih seru di