Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-11-28 at 12.28.14.jpeg
Banjir melanda Aceh. (Dokumentasi Pemprov Aceh untuk IDN Times)

Banda Aceh, IDN Times - Pemerintah Aceh resmi menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi 2025, menyusul banjir dan longsor besar yang melanda hampir seluruh wilayah dalam beberapa hari terakhir.

Pengumuman itu disampaikan dalam rapat paripurna pengesahan Rancangan Qanun Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) 2026 di Kantor DPRA, Kota Banda Aceh, Kamis (27/11/2026).


1. Status darurat selama 14 hari

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (dua dari kiri). (Dokumentasi Humas Pemprov Aceh untuk IDN Times)

Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem, mengatakan status darurat ditetapkan untuk 14 hari, berlaku sejak 28 November hingga 11 Desember 2025, guna mempercepat penanganan bencana yang dalam sepekan terakhir terus memburuk.

Menurut Mualem, Pemerintah Aceh telah menyalurkan bantuan darurat ke sejumlah kabupaten/kota, namun ia mengakui kondisi di lapangan semakin kompleks. 

“Dalam beberapa hari ini pemerintah telah menyalurkan bantuan darurat,” ujarnya.


2. Banyak daerah terisolir

Tangkap layar video banjir dan longsor di wilayah tengah Aceh.

Mualem menyebutkan banyak akses transportasi lumpuh, termasuk putusnya jembatan pada jalur nasional Banda Aceh-Medan, yang menyebabkan distribusi bantuan dan mobilisasi petugas terhambat.

Untuk mempercepat koordinasi, Mualem meminta Kapolda Aceh agar menyediakan helikopter untuk keperluan peninjauan ke wilayah-wilayah terisolasi banjir.

Sepekan terakhir, hujan deras mengguyur Aceh dan memicu banjir serta longsor di wilayah pesisir pantai timur, pantai utara, hingga dataran tinggi Gayo. Ribuan warga terdampak, puluhan desa terisolasi, dan infrastruktur vital rusak.

Penetapan status darurat diharapkan mempercepat mobilisasi logistik, evakuasi, dan dukungan lintas lembaga untuk menangani bencana yang kini meluas di berbagai daerah Aceh.


3. Ada 16 kabupaten kota terdampak, total korban mencapai 119.988 jiwa

Tangkap layar video banjir dan longsor di wilayah tengah Aceh.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat jumlah daerah yang terdampak banjir ada 16 kabupaten kota. Korban terdampak mencapai 33.817 KK atau 119.988 jiwa dan warga mengungsi 6.998 KK atau 20.759 jiwa.

“Data tersebut tercatat mulai periode 18 sampai 27 November 2025 pukul 16.00 WIB,” kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBA, Fadmi Ridwan.

Adapun daerah terdampak yakni, Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Aceh Tamiang, Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Aceh Barat, Kota Subulussalam, dan Kabupaten Bireuen.

Kemudian Kota Lhokseumawe, Kabupaten Aceh Timur, Kota Langsa, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Aceh Utara, dan Kabupaten Aceh Selatan.


Editorial Team