Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suasana di Rempang (IDN Times/Indah Permata Sari)

Batam, IDN Times - Sejak adanya rencana relokasi 16 kampung tua yang masuk dalam rencana Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City, Pulau Rempang bergejolak. Warga menolak pindah dari kampung yang mereka huni turun temurun. 

Beberapa kali upaya penolakan warga berujung ricuh karena bentrok dengan aparat keamanan. Kericuhan bergejolak pada 7 September 2023 dan 11 September 2023 antara warga setempat dengan aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Direktorat Pengamanan Aset BP Batam.

Warga menyatakan penolakan lahannya digunakan untuk pembangunan Rempang Eco City, lokasi pabrik produsen kaca China, Xinyi Glass Holdings Ltd. Namun pemerintah bergeming, dan tetap akan melakukan relokasi hingga memberikan deadline hingga 28 September.

IDN Times hadir langsung di Rempang dan merekam beberapa potret kondisi Pulau Rempang di tengah rencana pembangunan Rempang Eco-City.

1. Spanduk-spanduk berwarna biru di tempat pendaftaran relokasi menjadi pemandangan yang terlihat di beberapa titik

Suasana di Pulau Rempang usai kericuhan (IDN Times/Indah Permata Sari)

2. Masyarakat banyak yang takut sehingga tak terlihat dan rumah tampak sepi

Editorial Team

Tonton lebih seru di