Pengungsi Rohingya Diusir Warga dari Penampungan di Bireuen

Hampir tiga jam terlunta-lunta

Bireuen, IDN Times - Ratusan etnis Rohingya yang terdampar beberapa waktu lalu di Kabupaten Bireuen, Aceh, diusir warga dari tempat penampungan sementara, Minggu (20/3/2022).

"Jam 12 lah mereka dikeluarkan," kata ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bireuen, Zulfikar, saat dikonfirmasi, Minggu (20/3/2022).

Seperti diketahui, imigran asal Myanmar tersebut ditampung di kompleks meunasah yang ada di Gampong Alue Buya Pasie, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, sejak Minggu (6/3/2022) lalu.

1. Selama ini selalu di tenda darurat

Pengungsi Rohingya Diusir Warga dari Penampungan di BireuenPengungsi Rohingya di Kabupaten Bireuen. (Dokumentasi Tagana Bireuen untuk IDN Times)

Awalnya para imigran yang juga disebut pengungsi itu, dikatakan Zulfikar, sempat menempati meunasah di Gampong Alue Buya Pasie untuk sementara waktu. Akan tetapi, sejak 11 Maret 2022, mereka dipindahkan ke halaman menggunakan tenda.

"Jadi tempat penampungan sementara pun karena di meunasah tidak memungkinkan karena itu tempat ibadah untuk berlama-lama ditempatkan di situ," ujarnya.

Baca Juga: 114 Imigran Rohingya Terdampar di Bireuen

2. Hampir tiga jam terlunta-lunta

Pengungsi Rohingya Diusir Warga dari Penampungan di BireuenPengungsi Rohingya di Kabupaten Bireuen. (Dokumentasi Tagana Bireuen untuk IDN Times)

Berdasarkan beberapa foto yang beredar, terlihat ratusan imigran asal Myanmar itu terlihat berdiri di pinggir jalan. Mereka juga turut didampingi beberapa petugas baik dari NGO maupun Tagana.

Setelah hampir tiga jam diusir warga dari gampong, mereka kemudian dibawa ke tempat penampungan sementara lainnya, di Gedung Serbaguna Kecamatan Jangka.

"Sudah ditempatkan ke Gedung Serbaguna Kecamatan Jangka. Dipindahkan sekitar 14.40 WIB," kata Zulfikar.

3. Gedung serbaguna belum jadi solusi akhir penampungan

Pengungsi Rohingya Diusir Warga dari Penampungan di BireuenPengungsi Rohingya di Kabupaten Bireuen. (Dokumentasi Tagana Bireuen untuk IDN Times)

Zulfikar mengatakan, selama ini bantuan makanan untuk para imigran tidak ada masalah selama di penampungan. Sehubungan itu, gedung serbaguna yang saat ini digunakan sementara waktu bisa dimanfaatkan, meski ada beberapa masalah.

"Kalau untuk sementara waktu bisa. Karena menyangkut 114 jiwa itu, yang pertama MCK harus memadai untuk mereka. Karena di gedung serbaguna itu paling ada MCK satu atau dua. Itu jadi masalah," tutupnya.

Baca Juga: Terdampar di Bireuen, 114 Imigran Rohingya Berlayar 25 Hari di Laut

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya