Menemukan Wajah Aceh Lewat Ornamen

Seni ornamen di beragam material dan pengaruh dipamerkan

Banda Aceh, IDN Times - Laboratorium Seni Aceh Rakitan menggelar Festival Ornamen Aceh 2023 di Museum Tsunami, Kota Banda Aceh, Aceh. Kegiatan yang digelar sejak Sabtu (10/6/2023) ini, memamerkan berbagai ornamen khas dari Tanah Rencong.

Iskandar, selaku inisiator festival ornamen mengatakan, kegiatan bertajuk ‘Menemukan Wajah Aceh Lewat Ornamen’ ini menampilkan hasil dokumentasi dari berbagai macam benda seni bersejarah di Tanah Rencong.

“Inisiatifnya memang untuk menyelamatkan ornamen-ornamen yang ada di benda-benda seni bersejarah yang memang hampir punah.” kata Iskandar, pada Senin (12/6/2023).

1. Merawat ornamen Aceh yang terancam punah

Menemukan Wajah Aceh Lewat OrnamenLaboratorium Seni Aceh Rakitan menggelar Festival Ornamen Aceh di Museum Tsunami, Kota Banda Aceh, Aceh, dengan mengusung tajuk ‘Menemukan Wajah Aceh Lewat Ornamen’. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Seni ornamen, dijelaskan Iskandar, selama ini sering dijadikan sebagai pendukung dari objek utama karya seni. Padahal seni ornamen sendiri merupakan puncak dari kesenian untuk suatu karya, termasuk di Aceh. 

Oleh karena itu, melalui festival ornamen, Tim Laboratorium Seni Aceh Rakitan berupaya mengembalikan posisi seni tersebut ke tempat yang semestinya. Sehingga dalam kegiatan, tidak hanya sekedar pameran tetapi turut disertai juga dengan seminar dan workshop.

“Jadi kita ingin menempatkan posisi ornamen Aceh pada tempatnya,” ujarnya.

2. Seni ornamen kerap dianggap sebagai benda bersejarah biasa

Menemukan Wajah Aceh Lewat OrnamenLaboratorium Seni Aceh Rakitan menggelar Festival Ornamen Aceh di Museum Tsunami, Kota Banda Aceh, Aceh, dengan mengusung tajuk ‘Menemukan Wajah Aceh Lewat Ornamen’. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Iskandar menyampaikan, karya-karya seni masa lalu kerap dilihat orang hanya sebagai benda bersejarah atau tak jauh berbeda dengan benda mati biasa. Padahal, antara batu biasa dengan yang telah diukir dikatakan Iskandar memiliki perbedaan.

Kalau batu yang sudah diukir berarti karya seni yang sudah melibatkan manusia. Jadi itu bukan benda biasa, tetapi benda kebudayaan atau karya seni. Sebab batu tersebut telah mendapat sentuhan seni.

“Itu seharusnya karya seni bersejarah atau benda seni bersejarah,” jelas ketua Tim Laboratorium Seni Aceh Rakitan itu.

Baca Juga: Resep Ayam Tangkap khas Aceh, Enak dan Kaya Rempah

3. Festival Ornamen Aceh jadi ajang edukasi ke masyarakat

Menemukan Wajah Aceh Lewat OrnamenLaboratorium Seni Aceh Rakitan menggelar Festival Ornamen Aceh di Museum Tsunami, Kota Banda Aceh, Aceh, dengan mengusung tajuk ‘Menemukan Wajah Aceh Lewat Ornamen’. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Festival ornamen tidak hanya sekedar pameran semata, dalam kegiatan ini pula mereka memberikan pemahaman karya-karya seni bersejarah. Sisi estetik dari karya seni bersejarah tersebut akan diangkat secara detail.

“Sehingga nantinya orang mulai sadar bahwa seni bersejarah zaman dahulu sangat syarat dengan nilai seni dan simbolis. Itu yang sedang kita edukasi sebenarnya,” ucap Iskandar.

4. Sekilas tentang Laboratorium Seni Aceh Rakitan di Festival Ornamen Aceh

Menemukan Wajah Aceh Lewat OrnamenLaboratorium Seni Aceh Rakitan menggelar Festival Ornamen Aceh di Museum Tsunami, Kota Banda Aceh, Aceh, dengan mengusung tajuk ‘Menemukan Wajah Aceh Lewat Ornamen’. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Laboratorium Seni Aceh Rakitan merupakan perkumpulan sejumlah kelompok seniman dan sejarawan di Aceh yang melakukan penyelidikan hal-hal berkaitan dengan seni dan ikut andil menyelamatkan karya seni bersejarah.

Di Festival Ornamen Aceh 2023, turut menyajikan keberagaman ornamen dalam konsep material serta pengaruh. Misal, ornamen dari material kayu, batu, kain, kertas, logam, besi, dan macam-macam lintas material lainnya.

Sementara itu lintas pengaruh, ornamen yang ada di Aceh diakui turut dipengaruhi oleh berbagai budaya dari luar. Seperti Persia, Arab, Yaman, Turki, Cina, dan berbagai daerah lainnya terutama daerah yang kuat dengan pengaruh Islamnya.

Baca Juga: Menikmati Sanger di Aceh Corner, Jadi Tongkrongan yang Muda hingga Tua

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya