Banjir di Aceh Utara Meluas ke 19 Kecamatan, Lebih 7 Ribu Mengungsi

Banjir juga melanda 30 desa di Kabupaten Aceh Tamiang

Aceh Utara, IDN Times - Banjir yang melanda Kabupaten Aceh Utara, sejak Selasa, 20 Desember 2022, semakin meluas. Hingga kini, 19 kecamatan di kabupaten itu terkena dampak banjir dan satu daerah mengalami longsor.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas Yunus mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bener Meriah dalam dua pekan terakhir mengakibatkan debit air dari tiga sungai meninggi.

Meluapnya Sungai Krueng Keureuto, Sungai Krueng Peuto, dan Sungai Krueng Pase tersebut, awalnya merendam dan memasuki ke pemukiman warga di seputaran daerah aliran sungai (DAS) di 10 kecamatan dalam kawasan Kabupaten Aceh Utara.

“Ketinggian air berkisar 30-100 sentimeter,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas Yunus, pada Jumat (23/12/2022).

1. Banjir berdampak terhadap 82 gampong di 19 kecamatan

Banjir di Aceh Utara Meluas ke 19 Kecamatan, Lebih 7 Ribu MengungsiSalah satu kawasan di Kabupaten Aceh Utara yang dilanda banjir. (Dokumentasi BPBD Kabupaten Aceh Utara untuk IDN Times)

Berdasarkan data dimiliki Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBA, total desa yang terkena dampak banjir mencapai 82 gampong tersebar di 19 kecamatan dan satu titik longsor.

Di antaranya, 15 gampong di Kecamatan Matangkuli, 14 gampong di Kecamatan Pirak Timu, masing-masing sembilan gampong di Kecamatan Samudera dan Kecamatan Banda Baro, serta enam gampong di Kecamatan Tanah Luas.

Selanjutnya, masing-masing lima gampong di Kecamatan Lhoksukon, Kecamatan Syamtalira Aron, dan Kecamatan Kuta Makmur. Lalu tiga gampong di Kecamatan Syamtalira Bayu serta dua gampong di Kecamatan Geureudong Pase.

Kemudian masing-masing satu gampong di Kecamatan Cot Girek, Kecamatan Nibong, Kecamatan Simpang Keuramat, Kecamatan Tanah Pasir, Kecamatan Langkahan, Kecamatan Dewantara, Kecamatan Lapang, Kecamatan Nisam, dan Kecamatan Sawang.

Sedangkan titik longsor terjadi di badan jalan utama Gampong Seuneubok, Kecamatan Nisam.

Baca Juga: Hujan Deras, 10 Kecamatan di Aceh Utara Terendam Banjir

2. Sekitar 20 ribu jiwa terkena dampak, lebih tujuh ribu orang mengungsi

Banjir di Aceh Utara Meluas ke 19 Kecamatan, Lebih 7 Ribu MengungsiIlustrasi banjir (IDN Times/Arief Rahmat)

Banjir yang melanda belasan kecamatan di Kabupaten Aceh Utara dampak terhadap 6.109 kepala keluarga (KK) atau sekitar 20.182 jiwa. Meski tidak ada korban jiwa, banjir membuat 2.072 KK atau 7.482 jiwa mengungsi yang tersebar di 25 titik pengungsian.

Selain merendam pemukiman warga, banjir juga mengakibatkan tanggul di Gampong Tanjung Reungkam, Kecamatan Samudera, jebol akibat terkikis. Sejumlah fasilitas umum terendam termasuk lebih kurang 230 hektare lahan persawahan.

“Kondisi terakhir, air mulai surut di Kecamatan Cot Girek, Matangkuli, Syamtalira Aron, Banda Baro, Nibong, Tanah Luas, dan Geureudong Pase. Sedangkan di Kecamatan Langkahan semakin meninggi. Untuk kecamatan lainnya masih tergenang banjir,” ujar Ilyas.

3. Banjir juga merendam 30 gampong di Kabupaten Aceh Tamiang

Banjir di Aceh Utara Meluas ke 19 Kecamatan, Lebih 7 Ribu MengungsiBanjir landa Kabupaten Aceh Tamiang. (Dokumentasi Polres Aceh Tamiang untuk IDN Times)

Sehubungan dengan itu, banjir juga melanda Kabupaten Aceh Tamiang sejak Selasa, 20 Desember 2022. Hujan deras yang melanda kabupaten itu membuat jebolnya tanggul pembatas Sungai Tamiang sehingga mengakibatkan 30 gampong dalam enam kecamatan terendam banjir.

Di antaranya, 19 gampong di Kecamatan Bendahara, empat gampong di Kecamatan Seruway. Masing-masing dua gampong di Kecamatan Kejuruan Muda, Kecamatan Tenggulun, dan Kecamatan Kota Kuala Simpang serta satu gampong di Kecamatan Tamiang Hulu.

Total warga yang terdampak mencapai 1.891 KK atau 6.709 jiwa. Sedangkan jumlah keseluruhan pengungsi yang terdata mencapai  260 KK atau 858 jiwa. Meski demikian, tidak ada korban jiwa.

“Kondisi terakhir, banjir masih menggenangi pemukiman warga,” ucap Kalaksa BPBA.

Baca Juga: Belum Setahun, Polda Aceh Ungkap Hampir Satu Ton Peredaran Sabu

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya