Alasan Warga Mengusir Pengungsi Rohingya dari Penampungan di Bireuen

Merasa kasihan karena pengungsi tinggal di tenda darurat

Bireuen, IDN Times - Warga Gampong Alue Buya Pasie, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen, Aceh, mengusir ratusan imigran etnis Rohingya dari desa mereka.

Pengusiran 114 imigran asal Myanmar yang selama ini menempati kawasan meunasah desa tersebut terjadi, pada Minggu (20/3/2022).

1. Ada tiga pengungsi yang sempat berupaya kabur

Alasan Warga Mengusir Pengungsi Rohingya dari Penampungan di BireuenPengungsi Rohingya di Kabupaten Bireuen. (Dokumentasi Tagana Bireuen untuk IDN Times)

Berdasarkan informasi yang IDN Times dapatkan, pengusiran ratusan imigran itu diduga berawal dari ketidaktaatan mereka terhadap aturan desa. Bahkan, sebelum terjadinya pengusiran, tiga warga Rohingya sempat berupaya melarikan diri.

Upaya untuk kabur dari tempat penampungan sementara itu gagal, ketiganya ditemukan warga saat sedang bersembunyi. Mereka kembali dibawa ke lokasi penampungan.

Kabar kaburnya tiga imigran tersebut, dibenarkan Ketua Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Bireuen, Zulfikar. Meski demikian, jumlah pengungsi saat ini masih tetap 114 orang.

"Belum (berkurang jumlah pengungsi). Ada percobaan melarikan diri semalam tiga orang, cuma tidak lama kemudian sudah ditemukan," kata Zulfikar, Senin (21/3/2022).

Baca Juga: Pengungsi Rohingya Diusir Warga dari Penampungan di Bireuen

2. Janji untuk dipindahkan, namun belum terealisasi

Alasan Warga Mengusir Pengungsi Rohingya dari Penampungan di BireuenPengungsi Rohingya di Kabupaten Bireuen. (Dokumentasi Tagana Bireuen untuk IDN Times)

Zulfikar menyampaikan, pengusiran juga dilatarbelakangi atas ketidakpastian dari pemerintah serta United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan International Organization for Migration (IOM) terkait pemindahan.

Namun, hingga lebih kurang dua pekan berada di desa tersebut, para imigran yang terdiri dari 58 laki-laki, 21 perempuan, dan 35 anak-anak itu belum juga dipindahkan dari tempat penampungan sementara di desa tersebut.

"Alasannya, yang pertama, karena beberapa hari yang lalu sudah dijanjikan akan dipindahkan," ujarnya.

"Masyarakat bertanya kapan akan dipindahkan, pokoknya selalu disampaikan akan kita pindahkan, akan kita pindahkan," imbuh Zulfikar.

3. Merasa kasihan dengan kondisi para imigran

Alasan Warga Mengusir Pengungsi Rohingya dari Penampungan di BireuenPengungsi Rohingya di Kabupaten Bireuen. (Dokumentasi Tagana Bireuen untuk IDN Times)

Sehubungan dengan itu, Zulfikar mengatakan, ada alasan lain warga meminta agar imigran Rohingya dipindahkan. Sebab selama ini para pengungsi tersebut tinggal di tenda darurat.

Keadaan semakin diperparah ketika dalam beberapa hari terakhir daerah Kabupaten Bireuen dilanda hujan dengan intensitas yang tinggi.

"Masyarakat bukan tidak mau menerima Rohingya itu. Masyarakat tidak bermasalah dengan adanya pengungsi itu, tidak masalah. Cuma karena tempat tidak layak ditempati dan masyarakat melihat para pengungsi itu, sedih dia," jelas Zulfikar.

"Jadi karena kasihan, masyarakat mengambil kesimpulan mengeluarkan pengungsi dari tempat penampungan itu supaya pihak IOM, UNCHR, dan pemerintah melihat. Artinya, supaya ini harus serius ditangani atau dipindahkan," imbuhnya.

Baca Juga: Terdampar di Bireuen, 114 Imigran Rohingya Berlayar 25 Hari di Laut

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya