Hari Terakhir Jadi Gubernur Riau, Syamsuar Usap Air Mata Lihat Video

Samsuar maju menjadi caleg DPR RI

Pekanbaru, IDN Times - Seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau berkumpul di Gedung Balai Serindit, Kota Pekanbaru, Kamis (2/11/2023) malam. Pertemuan tersebut dalam rangka pelepasan masa tugas Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar. Suasana haru menyelimuti pertemuan itu.

Syamsuar yang didampingi istrinya Misnarni, tampak serasi menggunakan pakaian batik melayu berwarna hitam kuning.

Dalam acara itu, Syamsuar tampak menyeka air matanya saat melihat video dokumenter perjalanannya memimpin Pemerintah Provinsi Riau dari tahun 2019 sampai 2023. Dia terlihat sebanyak 3 kali mengusap air matanya.

Malam itu, menjadi kesempatan bagi Syamsuar untuk mohon pamit dan sekaligus melepas keberangkatannya. Karena telah keluarnya Surat Keputusan (SK) pemberhentian dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Karena kami telah selesai melaksanakan tugas sebagai Gubernur Riau periode 2019-2024," ucap Syamsuar.

"Melalui kesempatan ini pertama kali tentunya kami beserta ibu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan, kerjasama, dan kolaborasi dari setiap pihak dan komponen masyarakat yang bersedia ikut membantu pembangunan di provinsi Riau," sambungnya.

Tampak hadir pada acara tersebut, Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution, Sekretaris Daerah Provinsi Riau SF Hariyanto serta Forkopimda Riau. Kemudian, Ketua Harian LAMR Provinsi Riau Marjohan Yusuf, Walikota/ Bupati se-Provinsi Riau dan Gubernur Riau pada masanya.

1. Kenang Karhutla dan Covid-19

Hari Terakhir Jadi Gubernur Riau, Syamsuar Usap Air Mata Lihat VideoIlustrasi Karhutla (Doc. BNPB)

Dalam kesempatan itu, Syamsuar yang juga merupakan Ketua DPD I partai Golkar Riau, mengenang awal dirinya bertugas sebagai Gubri pada tahun 2019 bersama Wagubri Edy Natar Nasution. Dimana, pada awal memimpin, Provinsi Riau dilanda kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang cukup hebat.

"Pada waktu itu (Karhutla) baru berakhirnya di bulan Oktober. Jadi kami dilantik tanggal 19 Februari bersama pak Wagub (Wakil Gubernur), baru kami tugas sudah dilanda bencana asap," kenangnya.

Tidak sampai disitu, masalah lainnya yang cukup menguras tenaga adalah pandemi Covid-19. Saat itu juga perekonomian pun mengalami penurunan. Namun berkat kerjasama dan sinergitas, Riau mampu bangkit untuk pemulihan.

"Kita (sudah) rasakan untuk menangani Covid 19 sekaligus pemulihan ekonomi. Kita meyakini, tanpa kerjasama tanpa dukungan semangat dari semua pihak, kita tidak akan bisa mengatasi Covid sekaligus juga pemulihan ekonomi,” terangnya.

Lebih lanjut, ia ungkapkan berkat dukungan kebersamaan dan kekompakan yang ada di Riau, semua persoalan bisa dihadapi. Syamsuar juga mengapresiasi setiap pihak yang dapat mengatasi secara bersama.

"Tentunya partisipasi dari semua pihak yang ada di sini baik TNI-Polri dan bersama juga seluruh komponen masyarakat Riau. Karena itulah tak dapat kami menyampaikan sesuatu kepada bapak ibu sekalian selain tentunya ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya. Semoga apa yang telah diberikan untuk daerah ini merupakan amal ibadah kita di sisi Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan mendapatkan pahala yang setimpal," ungkapnya.

Baca Juga: KPK Gelar Perkara Tertutup di Kantor Gubernur Riau, Keluar Bawa Koper

2. Beri pesan kepada Wagubri

Hari Terakhir Jadi Gubernur Riau, Syamsuar Usap Air Mata Lihat VideoEdy Natar Nasution (kiri) saat memberikan cendera mata kepada Syamsuar (IDN Times/ Fanny Rizano)

Di ujung kata perpisahannya, Syamsuar menyampaikan pesan kepada Wagubri Edy Natar Nasution. Edy Natar Nasution akan memimpin Pemerintahan Provinsi Riau hingga 31 Desember 2023.

"Semoga pemerintahan dan pembangunan Provinsi Riau semakin baik dan berkembang pada kepemimpinan selanjutnya," harapnya.

3. Samsuar maju sebagai Caleg DPR RI dari Partai Golkar

Hari Terakhir Jadi Gubernur Riau, Syamsuar Usap Air Mata Lihat VideoSyamsuar (tengah) akan maju sebagai Caleg DPR RI dari partai Golkar (IDN Times/ Fanny Rizano)

Masa jabatan Syamsuar sebagai Gubri berakhir lebih cepat. Hal ini dikarenakan yang bersangkutan maju sebagai calon legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Partai Golkar. Maka sesuai aturan Kepala Daerah yang maju sebagai caleg harus mengundurkan diri ketika namanya terdaftar dalam DCT Caleg.

Baca Juga: Usut Dugaan Korupsi di RS Surya Insani, Jaksa Panggil Staf Keuangan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya