TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sepeda Motor Diusulkan Boleh Masuk Jalan Tol, Begini Tanggapan Menhub

Menhub sebut motor bisa berisiko sebabkan kecelakaan

Instagram.com/tolbalinow

Jakarta, IDN Times - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengusulkan agar sepeda motor diberikan lajur khusus di jalan bebas hambatan atau jalan tol.

Pasalnya pengendara motor juga memiliki hak yang sama dengan pengendara mobil untuk menikmati fasilitas jalan tol.

"Saya mendorong agar pemerintah memikirkan ruas-ruas jalan tol juga dipersiapkan khusus untuk kendaraan roda dua, karena mereka juga memiliki hak yang sama untuk menikmati hasil pembangunan," kata Bambang di Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (27/1).

Menanggapi hal itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah akan mengkaji terlebih dahulu usulan tersebut. Menurutnya, risiko keselamatan menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangkan.

1. Budi sebut risiko kecelakaan karena motor sebesar 70 persen

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Terkait usulan pengendara motor diperbolehkan masuk tol, Budi menjelaskan bahwa hal itu harus dilihat lebih hati-hati lagi. Ia melanjutkan, pemerintah tetap harus melihat undang-undangnya seperti apa untuk memperbolehkan motor masuk ke dalam tol.

"Kedua, international best practice-nya kayak apa. Tapi ada satu fakta bahwa motor itu risiko. Risiko berkaitan dengan keselamatan. Sekarang ini 70 persen kecelakaan itu karena motor. Jadi memang motor itu kita harus hati-hati melakukannya," kata Budi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (29/1).

Budi menambahkan, dia akan mempelajari regulasi di Indonesia dengan internasional terkait pengendara motor yang memasuki tol.

"Saya akan mempelajari regulasi di negara kita, di internasional seperti apa. Nanti akan kami diskusikan termasuk Pak Bamsoet kita undang juga," terangnya.

Baca Juga: 5 Poin Penjelasan Menhub Tentang Naiknya Harga Tiket Pesawat  

2. Jumlah motor terlalu banyak jika dibandingkan dengan jalan tol yang dibangun

IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Mengenai usulan Bambang yang juga meminta pemerintah membuat jalur khusus bagi motor di jalan tol, Budi mengungkapkan tidak bisa berandai-andai tentang hal itu terlebih dulu.

Sebab, jumlah motor yang banyak tak sebanding dengan jalan tol yang terbatas jumlahnya.

"Jadi saya hati-hati untuk menetapkan, karena berkaitan dengan hajat hidup orang banyak," terang Budi.

3. Usulan jalur khusus motor di jalan tol bukan hal mendesak

IDN Times/ Helmi Shemi

Budi menerangkan, usulan untuk membuat jalur khusus motor di jalan tol masih belum menjadi hal yang urgent atau mendesak. Sebab, masih banyak yang perlu dipertimbangkan terkait usulan itu.

"Kalau menurut saya belum urgent. Karena kita juga harus menimbang antara kebaikan dan masalahnya sendiri," ucapnya.

4. Bambang sebut motor di jalan tol akan lebih mengurangi kecelakaan lalu lintas

Antara Foto/Wahyu Putro

Sementara, Bambang Soesatyo mengatakan bahwa usulan motor untuk masuk tol agar para pengendara motor juga bisa merasakan jalan tol yang telah dibangun pemerintah. Dan ia menyarankan agar pemerintah membangun jalur khusus motor sendiri di jalan tol.

Bambang menjelaskan, untuk mencegah adanya kecelakaan di jalan tol, maka motor bisa dipisahkan oleh separator dengan jarak 2,5 meter.

"Dengan adanya jalur tol maka para pemotor yang memiliki hak yang sama dengan pemilik mobil karena sama-sama bayar pajak, sama warga negara Indonesia, masa gak boleh menikmati hasil pembangunan?" kata Bambang di Gedung DPR RI, Selasa (29/1).

Menurutnya, dengan adanya motor masuk jalur tol, hal itu malah akan menghindarkan pengendara dari kecelakaan lalu lintas.

"Justru lebih tertib dan lebih aman karena satu arah kecelakaan dulu banyak terjadi ketika dua arah dan bertabrakan. Ini satu arah mereka antre tol lalu berjalan beriringan," jelasnya.

Baca Juga: Nekat Naik Sepeda Motor ke Jalan Tol, Lima Remaja Alami Kecelakaan

Berita Terkini Lainnya