TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ternyata Batu Nisan Aceh Jadi Komoditas Ekspor Masa Kerajaan

Relief batu nisan, bukti pengaruh budaya Aceh di Riau

Batu Nisan Aceh.

Banda Aceh, IDN Times - Budaya Aceh berupa nisan diakui tidak hanya ada di wilayah Tanah Rencong. Sisa peninggalan dari kejayaan Kerajaan Aceh Darussalam itu bahkan tersebar di sejumlah daerah Nusantara. Salah satunya terdapat di wilayah Provinsi Riau.

Hal diungkap dalam seminar kolaborasi antara Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Syiah Kuala (USK) dan Universitas Riau (Unri) bertajuk “Batu Aceh: Bukti Hubungan Aceh-Riau”, pada Jum’at (12/5/2023).

Dipandu Drs Mawardi Umar MHum MA, pembicara seminar di Auditorium Gedung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) USK, Kota Banda Aceh, Aceh, itu yakni akademisi Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP USK, Dr Husaini Ibrahim MA dan Dr Bunari MSi dari Unri.

1. Pengaruh kekuasaan dari Kerajaan Aceh Darussalam

Batu nisan Aceh.

Salah satu penyebab tersebarnya batu nisan Aceh sampai ke daerah Riau, dikatakan Dr Husaini, paling besar dipengaruhi dari kerajaan yang pernah dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda. Ditambah lagi, di kepemimpinannya diakui sebagai masa kejayaan.

Kala itu, Kerajaan Aceh Darussalam, tidak hanya mengirimkan para ahli agama atau ulama ke luar daerah dalam penyebaran Islam. Namun juga menjadikan nisan sebagai salah satu komoditas ekspor.

Bahkan diakui dosen Jurusan Pendidikan Sejarah FKIP USK ini, batu nisan Aceh menjadi suatu tren barang yang dikirim ke seluruh Nusantara.

“Oleh karena itu orang memesan model batu nisan di Aceh untuk dijadikan sebagai batu nisan di daerah mereka sendiri,” kata Husaini, pada Jum’at (12/5/2023).

2. Kolonialisme pengaruhi pengiriman batu nisan Aceh

Batu nisan Aceh.

Dr Husaini menyampaikan, ekspor batu nisan Aceh paling banyak terjadi pada abad ke-15 hingga 17 Masehi. Akan tetapi pengiriman mulai terganggu kala kolonialisme Belanda memasuki Aceh.

“Karena ada pengaruh dari pada penjajah, jadi tidak sempat orang membuat batu nisan yang indah. Yang puncak kebesarannya sesuai dengan masa perkembangan Islam. Itu sudah mulai sejak abad ke 15,” ujarnya.

Baca Juga: Lampu Pocong Makan Korban, Kadis Ketapang Dicopot Wali Kota Medan

Berita Terkini Lainnya