TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Heboh Isu Bakso Babi Beredar, Ini Penjelasan Balai Karantina

Ada sekitar 800 kilogram yang diamankan pihak Karantina

Pihak Kantor Balai Karantina Pertanian Hewan dan Tumbuh-tumbuhan Kelas II Pekanbaru wilayah kerja Selatpanjang saat menyegel bakso milik salah satu pengusaha di Selatpanjang pada 26 Februari 2023 lalu. (Dok. ANTARA)

Meranti, IDN Times - Heboh soal temuan bakso daging babi beredar ke masyarakat di Meranti, Riau baru-baru ini.

Isu itu membuat sejumlah pihak dari unsur pemerintah daerah, kepolisian dan lainnya turun mengecek ke lokasi penyimpanan bakso. Padahal bakso tersebut telah ditangani balai karantina dan bea cukai setempat.

Kantor Balai Karantina Pertanian Hewan dan Tumbuh-tumbuhan Kelas II Pekanbaru wilayah kerja Selatpanjang pun turun tangan. 

Berikut penjelasan pihak Balai Karantina:

1. Pihak balai telah melakukan penahanan terhadap bakso ilegal pada 26 Februari 2023

Ilustrasi memasak bakso (thespruceeats.com)

Sebelumnya pihak balai telah melakukan penahanan terhadap bakso tersebut pada 26 Februari 2023 lalu yang berasal dari Malaysia karena dianggap ilegal atau tidak memiliki dokumen yang sah.

"Salah laporan itu. Kalau saya lihat barang ini seolah-olah daging babi oplosan atau campuran dan beredar. Padahal barang ini kan bukan untuk diedarkan dan sudah kita tahan," ungkap Kepala Kantor Balai Karantina wilayah kerja Selatpanjang, drh Abdul Aziz Nasution seperti dilansir ANTARA, Jumat (24/3/2023).

Ia sempat mengaku bingung atas laporan yang menyebutkan bakso itu beredar luas ke masyarakat. Sejumlah pihak pun menanyakan tentang barang tersebut yang diduga bercampur dengan daging babi.

"Kebetulan saya di lokasi pengamanan barang saat itu, dan saya bilang barang ini terkemas dengan rapi dan dipisahkan juga. Yang halal dan tidak halal itu dibedakan kemasannya," ujar Abdul Aziz.

2. Bakso akan diekspor kembali ke Malaysia

Ilustrasi bakso (instagram.com/gadis785)

Abdul Aziz menambahkan, bakso tersebut disimpan di peti es atau freezer di salah satu rumah warga di Gang Air Merah, Jalan Inpres, Kelurahan Selatpanjang Timur, Kecamatan Tebingtinggi. Karena pada saat dilakukan pengamanan oleh pihaknya, di gudang pemilik tidak memiliki tempat penyimpanan freezer.

"Kalau tidak dimasukkan dalam freezer dikhawatirkan akan busuk," ujarnya.

Dikatakan Abdul Aziz, barang tersebut akan dikembalikan atau diekspor kembali ke negara asalnya Malaysia. Pihaknya akan memenuhi segala administrasi proses pengembaliannya.

Baca Juga: Polda Sumut Ambil Alih Kasus Kematian Polisi Samosir Bripka Arfan

Berita Terkini Lainnya