TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Memaknai Hari Kartini, Armawati Chaniago: Perempuan Ibu Bumi

Sebagai perempuan, Arma bebas berpendapat dan didengarkan

IDN Times/Masdalena Napitupulu

Medan, IDN Times- Memaknai Hari Kartini, Armawati yang merupakan Direktur Bank Sampah Induk Sicanang, menyampaikan keberadaan perempuan saat ini setara dan mempunyai hak untuk berjuang.

Kepada IDN Times, ia mengatakan menjadi perempuan yang menekuni pilihan adalah hal yang disyukurinya. Sehari-hari, ia aktif untuk memilah sampah dan berkontribusi di bidang lingkungan di wilayah Sumatra Utara.

"Semua perempuan adalah pejuang masa kini, pejuang keluarga, ibu bagi dirinya, ibu bagi keluarga dan ibu bumi. Dia (perempuan) juga pengayom, berhak setara dan dalam keluarga bisa diterima dengan apapun pilihannya," ucap Arma, Kamis (21/4/2022). 

Baca Juga: Yuk Jadi Kartini Masa Kini, Ini 5 Hal Positif yang Bisa Kamu Lakukan 

1. Semangat, cerdas dan menggunakan hati dalam setiap pilihan

Ilustrasi perempuan sedang tertawa (unsplash.com/Vinicius Wiesehofer)

Arma pun menguatkan bahwa hal yang harus dimiliki perempuan adalah semangat, cerdas dan menggunakan hati dalam setiap pilihan. Tiga hal itu lah yang diterapkan Arma hingga saat ini. 

"Perempuan harus punya semangat, cerdas untuk membuat strategi, dan menempatkan hatinya dalam setiap pilihan. Gak bisa hanya logika, dan bekerja keras," ujarnya. 

"Jadi ibu rumah tangga juga adalah baik. Perempuan itu mimpinya akan tumbuh berkembang sesuai dengan langkahnya, dan tidak goyang karena faktor internal dan eksternal," sambungnya.

Ia pun mengajak perempuan untuk semangat memajukan bangsa Indonesia yang telah memiliki sosok pahlawan perempuan Kartini. 

"Pesanku ayo bersama kita majukan Indonesia sebagai negara yang memiliki Kartini, yang berjuang dengan pendidikannya, dan menginspirasi, kita bisa membuat perubahan sekecil apapun," tuturnya. 

2. Pemberdayaan itu adalah bagaimana perempuan bisa mandiri

Ilustrasi perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Arma juga menyoroti pemberdayaan perempuan yang saat ini perlu dibenahi. Ia menilai tidak jarang perempuan masih ditempatkan sebagai objek. Padahal seharusnya perempuan memiliki kemampuan sebagai subjek. 

"Rata-rata pemberdayaan itu perempuan diberikan program, bukan objek tapi jadikan subjek. Perempuan itu tidak dilibatkan dalam perencanaan. Padahal kemampuannya banyak," ujarnya. 

Menurutnya, pemberdayaan itu adalah bagaimana perempuan bisa mandiri dalam berpikir dan melakukan tindakan bahkan dalam berpenghasilan.

"Mandiri dengan pilihannya, dan diberi kesempatan memilih apa yang diinginkan, sesuai dengan minatnya dan kapasitasnya," ucap Arma.

Baca Juga: Aulia Kepengin Ada Destinasi Wisata Terkait Tembakau Deli di Medan

Berita Terkini Lainnya