Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

The Clinic Beautylosophy Medan Hadirkan Sunat Massal Ekslusif Ramadan

dr. Arya Tjipta Prananda bersama Power Team mengelar bakti sosial bertajuk "Khitan Massal Exclusive – Power Team With We Care We Share Medan" (IDN Times/Doni Hermawan)

Medan, IDN Times- Menjelang Hari Raya Idul fitri 1446 H/2025, The Clinic Beautylosophy Medan menggelar bakti sosial bertajuk "Khitan Massal Exclusive – Power Team With We Care We Share Medan". Program ini memberikan pengalaman sunat eksklusif kepada 20 anak, menghadirkan metode khitan modern dengan hasil yang lebih estetik dan penyembuhan lebih cepat.

Bakti sosial ini dipimpin oleh dr. Arya Tjipta Prananda bersama Power Team, yaitu Trias Prima dan Ahmad Husaini Dongoran, serta lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) yang terpilih melalui seleksi ketat dari 50 peserta.

 

1. Sunat eksklusif di Bulan Ramadan

dr. Arya Tjipta Prananda bersama Power Team mengelar bakti sosial bertajuk "Khitan Massal Exclusive – Power Team With We Care We Share Medan" (dok.istimewa)

Menurut Dr. Arya, program khitan massal ini menjadi istimewa karena diadakan saat Ramadan, momen yang jarang dipilih untuk sunat anak-anak.

"Biasanya anak-anak enggan disunat di bulan Ramadan. Jadi, ini benar-benar eksklusif dan spesial. Pesertanya pun kami batasi agar bisa memberikan pelayanan yang lebih optimal," ujar Dr. Arya kepada wartawan.

Berbeda dari khitan massal pada umumnya, khitan eksklusif ini dilakukan dengan lebih tenang, fokus, dan detail. Dengan jumlah peserta yang terbatas, prosedur dilakukan lebih teliti sehingga hasilnya lebih rapi dan minim risiko.

 

2. Teknologi modern, bisa beraktivitas tanpa diperban

dr. Arya Tjipta Prananda bersama Power Team mengelar bakti sosial bertajuk "Khitan Massal Exclusive – Power Team With We Care We Share Medan" (dok.istimewa)

Salah satu keunggulan dari sunat eksklusif ini adalah penggunaan teknologi terbaru yang belum banyak digunakan dalam prosedur khitan di Indonesia.

"Alhamdulillah, kami mendapat dukungan sponsor untuk alat-alat khusus yang cukup mahal. Salah satunya lem jaringan yang menggantikan jahitan, sehingga proses penyembuhan lebih cepat dan hasilnya lebih rapi," jelas dr. Arya.

Metode ini memungkinkan anak-anak langsung beraktivitas tanpa perlu diperban. Luka lebih cepat kering, hasil sunat lebih estetik, dan proses penyembuhan hanya memakan waktu 7–10 hari sebelum lem jaringan rontok secara alami.

Tak hanya memberikan manfaat bagi peserta khitan, program ini juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa kedokteran untuk belajar langsung dari para ahli.

"Kami seleksi lima mahasiswa terbaik dari 50 orang yang mendaftar. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung dengan bimbingan tenaga medis profesional," tambah dr. Arya.

Melihat antusiasme yang tinggi, dr. Arya berencana melanjutkan program ini di Ramadan berikutnya.

"InsyaAllah tahun depan kami akan mengadakan lagi, tetap dengan konsep eksklusif dan terbatas maksimal 30 peserta. Siapa yang cepat daftar, dia yang dapat," ujarnya.

 

3. Kuota hanya 20 anak.

dr. Arya Tjipta Prananda bersama Power Team mengelar bakti sosial bertajuk "Khitan Massal Exclusive – Power Team With We Care We Share Medan" (IDN Times/Doni Hermawan)

Sementara Ahmad Husaini Dongoran mengatakan, peserta khitan eksklusif ini berasal dari berbagai daerah di Medan. Tim Power Team menyebarkan informasi sejak awal dengan kuota hanya 20 anak.

"Sunat ini tetap mengikuti standar medis yang optimal. Setiap metode yang kami gunakan bertujuan untuk memberikan hasil terbaik sesuai referensi medis," jelasnya.

Selain lebih rapi dan nyaman, metode ini tidak menggunakan jahitan sehingga lebih minim trauma bagi anak-anak.

"Setelah sunat, anak sudah bisa beraktivitas. Luka lebih cepat kering dan hasilnya lebih bersih serta estetik," tutupnya.

Dengan konsep khitan eksklusif yang gratis dan berkelas, program ini tidak hanya membantu anak-anak yang membutuhkan, tetapi juga meningkatkan standar layanan sunat di Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us