Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You
Age VerificationThis content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

7 Penyakit Menular Seksual (PMS) yang Perlu Kamu Ketahui

ilustrasi penularan penyakit menular seksual (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Medan, IDN Times – Penyakit menular seksual (PMS) masih menjadi ancaman serius. Penularannya bisa melalui darah, sperma atau cairan tubuh lainnya.

Potensi penularan bisa terjadi karena kontak seksual. Baik secara vaginal, oral maupun anal.

Lantas apa saja jenis penyakit yang harus diketahui oleh milenial. Simak nih yang paling umum terjadi, melansir dari Halodoc.

1. Gonore atau kencing nanah

ilustrasi penyakit menular seksual (dok.verywellhealth.com)

Gonore terjadi akibat berkembangnya Neisseria gonorrhoeae. Penyakit ini juga dikenal umum dengan kencing nanah. Karena, ada cairan nanah yang ke luar dari kelamin saat buang air kecil.

Penderitanya juga akan merasakan nyeri di bagian kelamin. Biasanya, gejalanya ditandai dengan badan meriang, batuk dan demam. Gejala akan berlanjut rasa nyeri dan ke luarnya cairan nanah di kelamin.

Penyakit ini masih bisa disembuhkan. Namun harus membutuhkan konsultasi dan pengobatan dari dokter spesialis.

2. Sifilis atau raja singa

muschealth.org

Sifilis menjadi salah satu PMS  yang juga umum terjadi. Di tengah masyarakat, penyakit ini dikenal dengan sebutan raja singa. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri  Treponema pallidum. Gonore ditandai dengan munculnya luka pada alat kelamin atau mulut. 

Penyakit ini mempunyai gejala berupa munculnya luka pada alat kelamin hingga mulut. Luka ini akan bertahan selama 1 – 2 bulan lebih dan tidak menimbulkan rasa sakit. Namun luka ini bisa menular.

Sifilis bisa berdampak serius jika tidak mendapat pengobatan yang tepat. Penyakit ini bisa menyebabkan kelumpuhan, kebutaan, impotensi dan bahkan terkena masalah pendengaran serta hilangnya nyawa seseorang.

3. Kutil Kelamin

istockphoto.com

Kutil kelamin merupakan salah satu penyakit yang terjadi akibat virus human papiloma virus di sekitar alat kelamin.

Penyakit ini tidak menimbulkan rasa sakit tetapi biasanya akan muncul rasa gatal dan kemerahan.

4. Klamidia

ilustrasi bakteri Listeria (newscientist.com)

Klamidia menjadi salah satu yang juga sering terjadi. Penyebabnyanya adalah bakteri Clamidia trachomatis.

Penyekit ini tidak menimbulkan gejala yang signifikan. Namun, klamidia tetap harus terus diwaspadai karena penularannya bisa terjadi tanpa disadari oleh orang yang terinfeksi.

5. HIV

ilustrasi penyakit seksual (freepik.com/jcomp)

HIV adalah virus human immunodeficiency yang tersebar melalui cairan tubuh dan menyerang sistem kekebalan.

Pada tahap awal, HIV tidak menunjukkan gejala. Karena virus akan mengalami fase tidur sementara  waktu.

Virus ini akan menunggu sistem imun melemah, dan dapat berkembang menjadi penyakit acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) yang sangat mematikan.

6. Herpes Genital

ilustrasi herpes genital di pantat (thehealthsite.com)

Herpes Genital menjadi penyakit menular akibat virus herpes simpleks (HSV). Herpes genital bisa menyebabkan rasa sakit, gatal dan luka di area genital pengidap.

Namun, pengidap bisa juga tidak mengalami gejala, tapi tetap bisa menularkan virus, bahkan ketika tidak memiliki luka yang terlihat.

7. Seks tidak aman bisa jadi penyebab PMS

ilustrasi seksual (pexels.com/Deon Black)

Berhubungan seks yang tidak aman menjadi salah satu sebab PMS. Termasuk aktifitas seksual yang dilakukan dengan lebih dari satu pasangan.

Selain aktifitas seksual, penularan juga bisa terjadi melalui benda. Seperti dari alat suntik, dan tranfusi darah.

Jika sudah terkena PMS, segeralah pergi ke dokter. Biasanya, dokter akan menyarankan dua jenis pengobatan saat telah terdiagnosis PMS. Di antaranya adalah pengobatan menggunakan antibiotik dan konsumsi obat anti virus.

Antibiotik berfungsi untuk menyembuhkan infeksi menular seksual yang terjadi akibat bakteri dan parasit. Sementara itu, mengonsumsi obat antivirus setiap hari mampu mengurangi risiko infeksi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Prayugo Utomo
Doni Hermawan
3+
Prayugo Utomo
EditorPrayugo Utomo