9 Pemikiran Gus Dur yang Harus Diwarisi Kaum Milenial dan Gen Z

Gus Dur Kiyai Kampung yang punya pemikiran modern

7 September diperingati sebagai hari lahir Presiden Ke-4 Indonesia, yakni K.H. Abdurrahman Wahid atau lebih akrab disapa dengan Gus Dur. Sampai dengan saat ini kendati Gus Dur telah wafat, momen hari lahirnya rutin diperingati oleh jaringan Gusdurian dan anak-anak muda yang begitu mencintai pemikirannya.

Sehingga tak heran jika Presiden Indonesia paling humoris ini memiliki banyak basis pengikut sampai sekarang dan makamnya yang berada di Jombang selalu ramai pengunjung.

Bukan tanpa sebab sosok Gus Dur banyak dikagumi oleh masyarakat. Figurnya yang humanis, cerdas, dan berkeadilan membuatnya sering diklaim sebagai guru bangsa oleh para Gusdurian dan Nahdiyin (warga NU).

Kendati masa jabatannya sebagai Presiden tak lebih dari 2 tahun, namun tak membuat sosoknya surut dukungan. Bahkan banyak buku-buku yang mengangkat profil Gus Dur dan sikapnya yang arif.

Salah satunya buku yang berjudul "Ajaran-ajaran Gus Dur: Syarah 9 Nilai Utama Gus Dur" karya Nur Kholik Ridwan yang memuat nilai-nilai luhur seorang Gus Dur.

Buku yang dicetak pada tahun 2019 ini berisi tentang syarah nilai-nilai dan ajaran Gus Dur yang patut dirawat. Berikut 9 pemikiran itu:

1. Ketauhidan

9 Pemikiran Gus Dur yang Harus Diwarisi Kaum Milenial dan Gen Zalinea.id

Nilai ketauhidan menjadi pokok yang substantif dari pemikiran Gus Dur. Di mana nilai ketauhidan gagasannya bersumber dari keimanan kita terhadap keesaan Allah SWT. Kita percaya bahwa Allah itu ada dan Dia merupakan satu-satunya zat yang patut disembah. Sebagai suatu keimanan, ketahuidan dapat mengantarkan manusia untuk melakukan segala tindakan yang arif.

Dengan menjaga hubungan dengan Tuhan, artinya manusia diajarkan untuk menaati seperangkat perintah-Nya yang berporos pada kebaikan dan kebajikan. Ketauhidan menjadi nilai yang diperjuangkan sosok Gus Dur mampu menjadi dasar dan pondasi yang tepat sebagai pegangan jika manusia menghadapi segala urusan dunia yang cukup kompleks.

Menurut Gus Dur dikutip dari perkataan Goenawan Mohamad, iman bagi Gus Dur bukanlah benteng yang kukuh dan tertutup untuk menolak yang di luar. Namun, iman baginya ibarat obor, dengan apa kita berani keluar dan menjelajah.

2. Kemanusiaan

9 Pemikiran Gus Dur yang Harus Diwarisi Kaum Milenial dan Gen ZInstagram.com/hisamalgibran

Ketauhidan melahirkan nilai-nilai kemanusiaan yang harus dijaga sesama manusia. Gus Dur sebagai figur maupun pribadi dikenal vokal menyampaikan dan mempraktikkan isu-isu kemanusiaan.

Jiwa humanisnya begitu kental, hingga di makam Gus Dur tepat di batu nisannya ada sebuah kalimat yang bertuliskan "di sini berbaring seorang pejuang kemanusiaan" dalam 4 bahasa, yakni Indonesia, Inggris, Arab, bahkan China.

Gus Dur menjadi salah satu teladan yang mengamalkan nilai-nilai kemanusiaan dengan luhur. Bahkan tercatat dalam riwayatnya saat menjadi Presiden, Gus Dur begitu gemilang mengukir jejak kemanusiaan yang ia rasa sangat krusial. Karena menurutnya, memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya. Dan merendahkan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya.

3. Keadilan

9 Pemikiran Gus Dur yang Harus Diwarisi Kaum Milenial dan Gen Zmedia indonesia

Keadilan yang merupakan ilham dari nilai-nilai kemanusiaan kerap dijunjung oleh Gus Dur. Baik sebelum menjadi presiden, sesaat menjadi presiden, atau setelah lengser. Pada tahun 1984 contohnya. Gus Dur menjadi salah satu yang terdepan dalam membela umat Islam yang mendapat kekerasan pemerintah pada peristiwa Priok.

Tak hanya itu, pada tahun 2008 dirinya vokal membela jemaah Ahmadiyah yang mengalami berbagai macam penolakan karena dianggap sebagai aliran yang menyimpang. Gus Dur juga dikenal sebagai sosok yang adil.

Saat masa kepemimpinannya menjadi Presiden, Gus Dur mencabut Inpres nomor 14 tahun 1967 yang melarang pelaksanaan ibadah imlek etnis Tionghoa di depan umum dan Gus Dur langsung menerbitkan Keppres nomor 6 tahun 2000. Di masanya, agama Konghucu juga ditetapkan sebagai salah satu agama yang diakui di Indonesia.

4. Kesetaraan

9 Pemikiran Gus Dur yang Harus Diwarisi Kaum Milenial dan Gen ZKomunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis) menggelar doa bersama, selamatan dan ketuk pintu sebelum Imlek di Kelenteng Tay Kak Sie Semarang, Minggu (23/1/2022). (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Kesetaraan muaranya adalah bahwa setiap manusia memiliki martabat yang sama di hadapan Tuhan. Gus Dur dan gagasan kesetaraan dikenal sangat erat. Bahkan salah satu kutipan yang mengandung nilai kesetaraan dari Gus Dur sering ditampilkan baik di media sosial atau dipajang sebagai poster-poster "Yang beda jangan disama-samakan, yang sama jangan dibeda-bedakan."

Tak hanya ucapan saja, Gus Dur menunjukkan bahwa dirinya pro kesetaraan juga dengan tindakan.

Bagaimana Gus Dur tak membeda-bedakan keturunan PKI sampai bagaimana Gus Dur memberi akses kepada agama minoritas untuk merayakan ibadahnya. Hal inilah yang membuat dirinya banyak disayang oleh golongan minoritas. Gus Dur juga mendapat predikat sebagai "Bapak Tionghoa Indonesia", hal ini membuktikan bahwa dirinya benar-benar menerapkan asas kesetaraan.

Baca Juga: Rumah Ceria, Ingin Bebaskan Anak Berkebutuhan Khusus dari Diskriminasi

5. Pembebasan

9 Pemikiran Gus Dur yang Harus Diwarisi Kaum Milenial dan Gen ZPexels.com/Pixabay

Pembebasan muaranya adalah kesetaraan dan setiap manusia Gus Dur pandang memiliki kesempatan yang sama. Hingga segala macam bentuk pengucilan, diskriminasi, bahkan diskredit harus dihapuskan. Gus Dur menilai pembebasan sangat penting yang harus oleh dimiliki oleh jiwa-jiwa setiap manusia untuk merdeka.

Baik merdeka dari rasa takut, merdeka akses, maupun merdeka menyampaikan pendapat. Ada salah satu quotes dari Gus Dur yang terkenal. "Kalau anda tidak ingin dibatasi, janganlah anda membatasi. Kita sendirilah yang harusnya tahu batas kita masing-masing."

Tak hanya punya catatan bagus dalam membela hak minoritas, Gus Dur juga telah menghapus stigma diskriminatif dengan mengembalikan nama Irian Jaya menjadi Papua pada tahun 2001.

6. Kesederhanaan

9 Pemikiran Gus Dur yang Harus Diwarisi Kaum Milenial dan Gen Zgusdur.net

Dalam buku karya Nur Kholik Ridwan, banyak memuat kesederhanaan sosok Gus Dur. Bahkan di buku-buku biografi yang mengangkat tentang Gus Dur juga tak lepas dari betapa sederhananya figur Presiden ke-4 Indonesia ini. Gus Dur tumbuh dan berkembang di lingkungan pesantren Tebu Ireng yang kulturnya sangat mengedepankan kesederhanaan.

Gus Dur sering pula menjuluki dirinya sebagai "Kiyai Kampung". Karena dirinya sering mengisi ceramah-ceramah di kampung-kampung. Kesederhanaan ala pesantren tercermin dari sosok Gus Dur. Dan dirinya menganggap bahwa nilai kesederhanaan juga merupakan suatu sikap yang penting.

Ketika dirinya lengser pun di istana negara ia hanya menggunakan kaos dan celana pendek. Katanya, ia ingin tak dianggap sebagai seorang Presiden lagi oleh rakyat, sebab dirinya telah diganti dengan Presiden Megawati Soekarno Putri sat itu.

7. Persaudaraan

9 Pemikiran Gus Dur yang Harus Diwarisi Kaum Milenial dan Gen ZKeberagaman (IDN Times/Mardya Shakti)

Sumber dari nilai persaudaraan adalah kemanusiaan, keadilan, bahkan kesetaraan. Menjaga hubungan baik sesama manusia (habluminannas) merupakan sesuatu yang sangat penting. Gus Dur benar-benar mencerminkan betapa dirinya menetapkan prinsip persaudaraan.

Tidak hanya di kalangan Nahdiyin, Gus Dur menjalin persaudaraan dengan berbagai macam umat di seluruh Indonesia. Teman-teman Gus Dur yang ia anggap sebagai saudara pun terdiri dari latar belakang identitas dan bangsa yang berbeda-beda.

 

8. Kesatriaan

9 Pemikiran Gus Dur yang Harus Diwarisi Kaum Milenial dan Gen Zlukisan tulang daun (instagram.com/lukistulangdaun.id)

Gus Dur yang dikenal militan dalam memperjuangkan misi kemanusiaan dan keadilan membuat dirinya benar-benar mencerminkan nilai kesatriaan. Kesatriaan sendiri pondasinya adalah keberanian dalam memperjuangkan nilai-nilai yang diyakini.

Kesatriaan sosok Gus Dur terbukti dari betapa konsistennya ia menegakkan keadilan, memperbaiki demokrasi, bekerja sesuai dengan konstitusi, sampai rela melepas jabatan agar tak terjadi pertumpahan darah. Kita bisa belajar banyak dari sosok Gus Dur tentang arti kesatriaan.

9. Kearifan Tradisi

9 Pemikiran Gus Dur yang Harus Diwarisi Kaum Milenial dan Gen ZIDN Times/Aji

Gus Dur terkenal vokal dalam mem-branding kearifan lokal. Bahkan ia juga memiliki buku yang berjudul "Islam Nusantara dan Kewarganegaraan Bhineka". Kearifan lokal ini menjadi suatu budaya yang harus dilestarikan. Dari Gus Dur kita belajar bahwa kita jangan alergi terhadap budaya lokal.

Nilai-nilai nasionalisme telah dijunjung tinggi-tinggi jika kita menghargai, menghormati, dan melestarikan kearifan tradisi lokal. Pemikirannya yang sering diklaim "terlalu maju pada jaman itu" membuat Gus Dur kerap diterpa berbagai macam kontroversi. Namun bukan Gus Dur namanya jika tak sekuat hati mempertahankan pendapatnya.

Bagi Gus Dur, melestarikan kearifan tradisi bukan berarti tertutup untuk mempelajari budaya luar. Bahkan Gus Dur memiliki rekam jejak pendidikan di luar negeri yang membuat dirinya menjadi salah satu tokoh di Indonesia yang banyak diteladani.

Itulah 9 pemikiran Gus Dur yang patut diteladani oleh Milenial dan Gen Z. Semoga bisa kita terapkan ya, guys!

Baca Juga: Kisah Yuli Dirikan Sekolah Anak Difabel, Dulu Pe-Bully Kini Peduli

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya