TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cerita Widhi Jadi Barista Meski Awalnya Tak Suka Kopi

Profesi barista kian digandrungi millennial

Widhi salah yang berprofesi menjadi seorang barista di Kota Medan (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Medan, IDN Times- Saat ini salah satu profesi yang digandrungi millennial adalah menjadi barista. Di Kota Medan, profesi ini kebanyakan diisi anak muda. Widhi Ayu Ridjati, salah satunya.

Ia bercerita, menjadi seorang barista di Kota Medan bukan hal mudah. Ada berbagai tantangan yang harus dilewati, bahkan awalnya ia tak menyukai kopi. Wah, lalu bagaimana ia bisa menjalani profesinya ini? Berikut ceritanya kepada IDN Times. Simak yuk!

Baca Juga: Tamoe Coffee Medan, Asyiknya Minum Kopi Ditemani Lontong Pecal

1. Awalnya ia tidak suka kopi

IDN Times/Indah Permata Sari

Ia bercerita, tak menyangka saat ini bisa menjadi barista. Bahkan, awalnya ia tidak suka kopi. Sekalipun minum kopi, paling dia minum kopi sachet. Namun, beberapa waktu lalu ia berkesempatan untuk mengunjungi surganya kopi di Tanah Gayo.

Widhi tak hanya belajar bagaimana meroasting (proses pemanggangan biji kopi mentah), namun ia juga mendapati betapa fleksibelnya kopi, karena bisa dicampur dengan berbagai rempah seperti jahe, cengkeh, bahkan ada yang mencampurnya dengan caramel. 

2. Menjadi barista, ia kini bisa membedakan tipe-tipe peminum kopi

pixabay.com/StockSnap

Beberapa tahun terakhir, ia fokus dengan profesi yang dijalaninya saat ini. Banyak hal yang ia dapatkan, salah satunya, dengan menjadi barista ia kini bisa membedakan tipe-tipe peminum kopi. Ada peminum kopi sejati, ada juga peminum kopi sosial atau penongkrong, sampai ada peminum kopi sang petualang rasa.

Lewat hal itu, Widhi tak perlu repot menawarkan segala menu kopi yang tersedia. Dia hanya bertanya apakah pengunjung yang datang hanya ingin kopi hitam atau kopi susu. Jika jawabnya kopi hitam maka Widhi hanya menawarkan jenis ekspresso, long black, atau manual brew.

"Sedangkan untuk kopi susu, ada latte, caramel, atau cappuccino. Selain itu ada juga tipe kopi arabika dan tipe robusta," ujar wanita kelahiran 1994 ini. 

3. Sebagai perempuan, memilih pekerjaan sebagai Barista memiliki tantangan tersendiri

Freepic/Tyukin.photo

Sebagai perempuan, memilih pekerjaan sebagai Barista di salah satu coffee shop di Kota Medan memang memiliki tantangan tersendiri. “Buat saya sebenarnya itu tak menjadi masalah, namun kita tidak bisa memaksa orang lain untuk berpandangan persis dengan kita,” ujarnya. 

“Sekarang sudah banyak perempuan yang berprofesi sebagai barista. Jadi menurut saya, berprofesi sebagai barista saat ini bukan sesuatu yang wah lagi. Kita juga sudah melihat banyak coffee shop yang baristanya seorang perempuan,” tambahnya. 

Baca Juga: Unik, Anak Medan Ini Bisnis Gelang dan Tasbih dari Biji Kopi

Berita Terkini Lainnya