Edu Global School Medan Ingin Berperan Jadi Rumah Kedua Siswa

Adopsi program mirip SBM ITB

Medan, IDN Times- Sejak tamat dari Oxford University, Inggris, Oki Earlivan selalu ingin mendirikan sekolah yang bisa jadi rumah kedua siswa. Maka ia pun mendirikan Edu Global School (EGS) yang pertama kali hadir di Bandung 2013 lalu.

Sekolah internasional ini kemudian hadir di Medan sejak 2017 lalu dan kini berkembang. Sekolah ini baru punya gedung baru di Komplek OCBC, Jalan Arteri Ringroad. 

Oki menceritakan pengalamannya saat sekolah di luar negeri mulai tahun 1997 yang menjadi bekal untuk diterapkannya di Indonesia.

"Saat di luar negeri, saya merasa sekolah itu seperti rumah. Di Indonesia, sekolah seperti penjara setengah hari. Ada suatu paksaan untuk saya sekolah, selalu diberikan PR, jadi terpaksa ikut bimbel. Sekolah yang baik itu yang memiliki interaksi dengan orang tua tidak sebatas pribadi mengerjakan PR, harusnya ada interaksi sekolah, orang tua dan siswa," ucap Oki di hadapan orang tua siswa dan calon siswa SMP dan SMA EGS Medan yang hadir saat soft launching gedung baru Edu Global School Medan dan seminar pendidikan di Ruang Harvard, Medan Focal Point, Jalan Arteri Ringroad, Selasa (31/01/2023).

1. Selain pendidikan formal, pendidikan karakter juga diajarkan di EGS.

Edu Global School Medan Ingin Berperan Jadi Rumah Kedua SiswaEdu Global School Medan usai soft launching gedung baru di Jalan Arteri Ringroad Medan, Selasa (31/1/2023) (Dok.Istimewa)

Menurutnya, kemajuan sebuah negara itu didasari dengan tingkat pendidikan yang bagus. Untuk itu, sekitar pendidikan harus diperbaiki. Pria yang juga Alumni Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Insitut Teknologi Bandung (ITB) itu pun terinspirasi mendirikan sekolah dengan sistem pendidikan yang lebih baik.

"Bagaimana caranya, setiap manusia yang baru lahir itu diberikan kebebasan berkreativitas, untuk sekolah. Alhamdulillah saya mendirikan EGS di Bandung tahun 2013," ucapnya.

Awalnya EGS hanya mengajarkan enam mata pelajaran. Dia membagi enam pelajaran itu sebagai pelajaran dalam kelas, dan Pendidikan Agama dan PPKn di luar kelas. Saat ini, EGS menggunakan Kurikulum 2013 plus.

Selain pendidikan formal, pendidikan karakter juga diajarkan di EGS. Pendidikan tentang kedisiplinan, EGS Medan menjalin kerjasama dengan Batalyon Kavaleri Enam Naga Karimata Asam Kumbang.

Dia juga menekankan, alumni EGS harus bisa bersaing tidak lagi di dalam negeri, tapi di luar negeri. Tidak mahal, ada beberapa program beasiswa yang menggratiskan biaya kuliah di luar negeri.

Baca Juga: Jelang Turnamen, Honda DBL 2023 Gelar Roadshow ke Sekolah-sekolah

2. EGS menerapkan program yang mirip SBM ITB

Edu Global School Medan Ingin Berperan Jadi Rumah Kedua SiswaEdu Global School Medan usai soft launching gedung baru di Jalan Arteri Ringroad Medan, Selasa (31/1/2023) (Dok.Istimewa)

Ketua Program Studi (Prodi) SBM ITB, Sonny Rustiadi, mengatakan, EGS memiliki program yang mirip dengan SBM ITB. Saat ini kata dia, sebanyak 40 persen mahasiswa ITB adalah mahasiswa SBM ITB.

"Apa yang kita coba (di SBM ITB) saya pikir banyak juga diterapkan di Edu Global School, pendapat bahwa setiap orang, setiap anak memiliki talenta dan minat sendiri dan memiliki kemampuan yang mungkin harus kita kembangkan dengan fasilitasi pembelajaran," kata Sonny.

Selain dari penerapann multiple intelligence, SBM ITB kata dia juga menerapkan experiential learning. Pembelajaran tersebut akan memberikan bekas yang luar biasa. Di ITB kata dia juga menerapkan metode yang sama.

"Katanya, kalau kita mendengar kita hanya belajar 30 persen dari materi yang disampaikan. Kalau kita menulis, 65 persen sampai dengan 70 persen, tapi kalau kita melakukan, 80 sampai dengan 90 persen. Pengalaman experiential tadi yang kemudian rasanya penting dalam pendalaman pembelajaran," ucapnya.

Ketua Yayasan Kreasi Edulab Indonesia, Zulhanuddin mengatakan cikal bakal EGS yakni konsultan pendidikan Edu Lab. "Kami akan coba bangun EGS. Founder sasarannya, anak kita EGS ini internasional, karma EGlDS Edu Global School. Ke depan, EGS akan lebih baik lagi," ucap Zulhanuddin.

3. Siswa EGS diharap bisa wakili Sumut ke tingkat nasional dan internasional

Edu Global School Medan Ingin Berperan Jadi Rumah Kedua SiswaEdu Global School Medan usai soft launching gedung baru di Jalan Arteri Ringroad Medan, Selasa (31/1/2023) (Dok.Istimewa)

Salah seorang orang tua siswa alumni EGS, Jaya Mulyadi sudah merasakan manfaat anaknya lulus dari sekolah tersebut. Keduanya telah lulus dan kuliah di SBM ITB dan dan Universitas Brawijaya.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha Cabang Dinas Medan Utara Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Oloan Nasution, berharap siswa EGS ke depannya bisa mewakili Sumatra Utara untuk kompetisi tingkat nasional dan internasional.

"Kalau masuk ke tingkat provinsi saja, tiket masuk SNMPTN perguruan tinggi negeri sudah di tangan," ucapnya.

Investor EGS Medan yang juga Ketua Umum BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Medan, Palacheta Subies Subianto berharap, EGS bisa lebih sukses di masa mendatang.

"EGS besar harapan saya bisa menjadi lentera untuk pendidikan putra-putri kami di Medan," pungkasnya.

Baca Juga: Mengenal SMA Unggul Del, SMA Terbaik di Sumut Binaan Luhut Panjaitan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya