5 Alasan Kenapa Hutan Itu Kunci Masa Depan Kita

Bayangkan, setiap kali kamu menarik napas, ada jutaan pohon yang ikut bekerja di balik layar, memproduksi oksigen untukmu. Setiap hujan yang turun, ada akar-akar pepohonan yang menahannya agar tidak berubah menjadi banjir bandang. Hutan bukan hanya kumpulan pohon—ia adalah "mesin kehidupan" yang menopang udara, air, pangan, hingga budaya kita.
Sayangnya, banyak orang baru menyadari pentingnya hutan ketika ia sudah rusak. Nah, sebelum terlambat, ini lima alasan kenapa kita harus menjaga hutan. Simak guys.
1. Hutan adalah paru - paru dunia, penentu kondisi iklim bumi

Hutan tropis seperti di Indonesia berperan sebagai penyerap karbon raksasa. Pohon-pohon menyerap karbon dioksida (CO₂) dan menghasilkan oksigen yang kita hirup setiap hari. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), deforestasi menyumbang lebih dari 30% emisi gas rumah kaca nasional.
Jika hutan hilang, jumlah CO₂ di atmosfer melonjak, mempercepat perubahan iklim, memicu cuaca ekstrem, dan memperburuk pemanasan global.
2. Hutan jadi benteng pencegah bencana alam

Tanpa akar pohon, tanah menjadi gembur dan mudah tergerus air. Ketika hujan lebat, air langsung meluncur ke permukiman, membawa lumpur dan material berbahaya. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banyak kejadian banjir dan longsor di Indonesia terjadi akibat rusaknya daerah tangkapan air yang seharusnya dijaga oleh hutan.
Bayangkan, akar-akar pohon itu seperti spons alami. Mereka menahan air hujan, menyimpannya di dalam tanah, lalu melepaskannya secara perlahan ke sungai. Inilah sebabnya daerah yang hutannya masih terjaga cenderung lebih aman dari bencana.
3. Menjadi rumah bagi jutaan spesies

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara megabiodiversity terbesar di dunia. Menurut WWF Indonesia, hutan hujan tropis kita menjadi habitat bagi lebih dari 300.000 spesies flora dan fauna, termasuk satwa langka seperti orangutan, harimau sumatra, dan burung cenderawasih.
Jika hutan hilang, ekosistem terganggu, rantai makanan rusak, dan satwa-satwa tersebut terancam punah. Bahkan, kerusakan hutan juga bisa memicu penyebaran penyakit baru dari satwa liar ke manusia (zoonosis).
Selain itu anyak tanaman obat berasal dari hutan dan berpotensi menjadi bahan baku obat penyakit kronis di masa depan.
4. Hutan menyimpan cadangan air, pangan, dan energi

Fungsi hutan tidak hanya menyerap air, tetapi juga mengatur siklusnya. Air yang tersimpan di tanah mengalir ke mata air, sungai, dan bendungan yang kita gunakan untuk minum, irigasi, hingga pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Selain itu, masyarakat lokal memanfaatkan hasil hutan bukan kayu seperti madu, rotan, getah, dan buah-buahan hutan untuk kebutuhan sehari-hari. Data FAO menunjukkan bahwa lebih dari 1,6 miliar orang di dunia bergantung langsung pada hutan untuk hidup.
5. Hutan menjadi identitas bagi masyarakat hadat, selain yang paling penting sumber kehidupan mereka

Bagi banyak komunitas adat di Indonesia, hutan bukan sekadar tempat tinggal, tapi juga pusat identitas budaya. Ritual, cerita rakyat, dan pengetahuan tradisional diwariskan dari generasi ke generasi melalui interaksi dengan hutan.
Sayangnya, hilangnya hutan berarti hilangnya pula bahasa, tradisi, dan kearifan lokal. AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) mencatat, perusakan hutan seringkali beriringan dengan konflik lahan yang merugikan komunitas adat.