Tambah Ilmu Fotografi, Teman dan Mentor lewat Upgrading PFI Medan

Pewarta foto dituntut punya hal ini

Langkat, IDN Times - Menjadi seorang jurnalis ternyata bukan lah hal mudah. Jurnalis dituntut punya tingkat intelejensi yang tinggi untuk menuliskan naskah yang berbobot untuk mengedukasi pembaca.

Begitu juga dengan para jurnalis foto. Mereka mengabarkan lewat visual. Untuk memberikan edukasi lewat foto, para pewarta dituntut untuk memahami banyak hal. Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan, menjadi salah satu organisasi yang fokus terhadap pembekalan anggotanya.

PFI Medan baru saja selesai menggelar pelatihan pewarta foto. Pelatihan ini disertai dengan kegiatan pengobatan gratis untuk warga sekitar bekerja sama dengan Tim Bantuan Medis (TBM) Fakultas Kedokteran UISU Medan.

Bagaimana pelatihan mereka. Simak nih keseruannya.

Baca Juga: Foto-foto Tema Tradisional ala Mulkan Fotografer Medan, Apik Lho

1. Pentingnya pewarta foto memahami kode etik

Tambah Ilmu Fotografi, Teman dan Mentor lewat Upgrading PFI MedanIDN Times/dok PFI Medan

Ketua PFI Medan Rahmad Suryadi mengatakan, setiap pewarta foto harus menjunjung tingg kode etik profesinya. Supaya mereka juga bertanggung jawab dengan apa yang diberitakan.

“Jadi kode etik memang sangat penting. Setiap pewarta foto harus memahaminya dengan detil. Supaya pesan edukasi dalam visual itu tersampaikan kepada pembaca,” ujar Rahmad di sela pelatihan yang berlokasi di Explore Sumatera Rafting Camp, Kecamatan Sei Binge, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Minggu (23/6) petang.

Dalam kode etik, pewarta foto juga diajarkan untuk tidak mengaburkan fakta yang terjadi. Lalu pewarta foto harus menghindari pengambilan visual yang bakal menangkap kesan diskriminasi terhadap ras, suku bangsa, agama, golongan dan agama.

2. Pelatihan diisi para mentor andal

Tambah Ilmu Fotografi, Teman dan Mentor lewat Upgrading PFI MedanIDN Times/dok PFI Medan

PFI Medan menghadirkan para mentor andalan untuk mengisi upgrading. Para mentor ini juga merupakan para pewarta foto yang sudah memiliki jam terbang cukup tinggi.

Salah satu mentor yang ikut mengisi materi pelatihan adalah Haris Wijaya. Dia merupakan dosen yang aktif mengajar fotografi jurnalistik di Universitas Sumatera Utara. Haris juga merupakan anggota PFI Medan.

Lalu ada Said Harahap. Jurnalis foto yang kini juga mengampu di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).

3. Jadi ajang silaturahmi dan bakti sosial

Tambah Ilmu Fotografi, Teman dan Mentor lewat Upgrading PFI MedanIDN Times/dok PFI Medan

Pembekalan PFI Medan juga dimanfaatkan para Pewarta foto untuk bersilaturahmi. Para senior dan junior berkumpul di dalam agenda itu.

Agenda yang dilakukan juga menarik. Ada out bound dan camping di alam terbuka.Rahmat berharap, upgrading yang dilakukan PFI Medan, bisa menjadi awal sebagai bekal para pewarta untuk menjalankan profesinya secara profesional.

" Setiap anggota PFI Medan harus memahami tentang dasar-dasar dan kode etik fotografi jurnalistik. Karena ini akan menjadi modal dasar dalam menjalankan tugas sebagai pewarta foto", ucapnya.

Usai pelatihan, PFI juga menggelar bakti sosial kepada masyarakat sekitar. Mereka bekerja sama dengan TBM UISU untuk melakukan pemeriksaan kesehatan gratis.

Koordinator TBM UISU, M Rahmani mengatakan ada berbagai fasilitas yang dilakukan seperti konsultasi kesehatan, periksa tensi, gula darah, asam urat, kolesterol, dan lainnya.

"Ini pertama kali kerja sama kita dengan PFI Medan, dan kita sangat senang karena langsung ke daerah-daerah," ujarnya.

Dijelaskannya, dalam pengobatan gratis ini, pihaknya banyak menemukan banyak penyakit regenatif, seperti hipertensi, kolesterol, dan lainnya.

"Selain itu, dari hasil pemeriksaan kita, banyak warga yang kurang peduli dengan asupan yang mereka makan. Karena itu, banyak juga warga yang kita berikan vitamin," pungkasnya.

Baca Juga: Gak Sebatas Hobi, Ini 5 Peluang Bisnis Fotografi

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya