Kanker Anak di Sumut Didominasi Leukimia, Fast Food Pemicunya

Imbau ajarkan anak konsumsi sayur sejak dini

Medan, IDN Times- Kepala Dinas Kesehatan Sumatra Utara, dr Alwi Mujahit Hasibuan menyebutkan data dari Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, ada sebanyak 1.756 pasien rawat jalan kanker. Jenis kanker yang didominasi adalah leukimia. 

"Untuk tahun 2021, jenis kanker anak di Sumatra Utara (Sumut) didominasi oleh kanker leukimia atau kanker darah putih," katanya kepada IDN Times, Senin (20/2/2023).

Ia menjelaskan leukimia menyerang sumsum tulang dan masuk ke dalam darah hingga menghambat kemampuan tubuh melawan infeksi.

1. Fast food berperan merangsang kanker

Kanker Anak di Sumut Didominasi Leukimia, Fast Food Pemicunyailustrasi junk food (IDN Times/Mardya Shakti)

Alwi mengatakan, hingga saat ini belum dapat dipastikan mengenai penyebab anak terkena kanker. Akan tetapi, salah satu faktornya dapat dilihat dari pola hidup. Hal ini berperan menyebabkan seseorang mengalami kanker.

"Pola makan itu yang paling banyak. Misalnya makan makanan yang merangsang kanker seperti ikan asin, fast food, termasuk mie instan lebih banyak penyedap itu, termasuk pengawet," ungkapnya. 

Baca Juga: Hari Kanker Sedunia, Pentingnya Deteksi Dini Kanker sebelum Terlambat

2. Imbau ajarkan anak konsumsi sayur sejak dini

Kanker Anak di Sumut Didominasi Leukimia, Fast Food PemicunyaSayur-sayuran (pexels.com/Elle Hughes)

Untuk itu, Alwi mengimbau agar masyarakat menerapkan pola hidup sehat terutama bagi anak-anak. Ia menyarankan anak-anak agar diajarkan untuk mengonsumsi sayur dan buah sejak dini. "Salah satu yang membuat orang terkena kanker itu karena pola hidup tidak sehat, tidak makan sayur dan buah," ujarnya. 

Ia menjelaskan, jika pencernaan kurang serat, maka dapat menjadi salah satu penyebab kanker. Ditambah lagi makan makanan yang mengandung pengawet yang dapat memicu kanker. 

3. Orangtua harus memperhatikan gejala kanker pada anak

Kanker Anak di Sumut Didominasi Leukimia, Fast Food Pemicunyailustrasi anak-anak bermain (freepik.com/jcomp)

Senada dengan Alwi, Presiden Direktur RS Murni Teguh Memorial Hospital Medan, dr Mutiara, mengimbau agar orangtua  memperhatikan gejala kanker pada anak, seperti penurunan berat badan yang signifikan, sakit kepala yang disertai muntah di pagi hari, bengkak atau nyeri pada tulang dan persendian secara terus menerus.

Kemudian deteksi benjolan, terutama di perut, leher, dada, panggul, atau ketiak, memar yang berlebihan, pendarahan atau ruam, warna keputihan di belakang pupil mata. "Kelelahan yang konstan atau pucat, demam berulang yang tidak diketahui penyebabnya," ucapnya.

"Di sini banyak sekali anak penderita kanker. Sepanjang tahun 2022, ada 578 kasus kanker pada anak," tambahnya. 

Dari jumlah itu, angka keberhasilan pengobatan terhadap pasien kanker capai 99 persen. Dari 578 kasus kanker, paling banyak dialami anak adalah kanker leukimia dan kanker limfoma.

Untuk itu, ia berharap pentingnya menambah pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat terhadap cara pencegahan, deteksi dini dan menyebarkan semangat bagi para pejuang kanker anak di Indonesia agar tidak putus asa dan tetap produktif.

Baca Juga: Dinkes Medan Sebut Tuberkulosis Banyak Menyerang di Usia Produktif

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya